Translate

Senin, 18 Mei 2009

PERIBAHASA

ABU
Berdiang di abu dingin
meminta bantuan pada orang yang bersifat jelek
Menang jadi arang, kalah menjadi abu
sama-sama merugi setelah bertengkar
Mengabui mata orang
orang yang suka menipu orang lain
Terpegang di abu dingin
penderitaan yang disebabkan oleh tingkah lakunya sendiri

ADA
Ada batang cendawan tumbuh
tak pernah berputus asa untuk mencapai cita-cita
Ada bunga, ada lebah
tempat yang banyak mendatangkan rezeki pasti banyak pula orang yang berdatangan
Ada padang ada belalang
asal mau berusaha pasti memperoleh keberhasilan
Ada udang di balik batu
mempunyai keinginan yang disembunyikan
Asal ada, kecil pun pada
kalu belum mendapat rezeki yang banyak, sedikitpun tak apa
Ketika ada jagan dimakan, tak ada sama ditahan
suka dan duka dihadapi bersama-sama
Tak ada tolak angsurnya
mengejar cita-cita tak pandang usia

ADAT
Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
dalam melakukan sesuatu harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah
hidup di lain daerah harus dapat mengikuti adat yang berlaku
Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam
dalam menghadapi suatu masalah, orang yang muda harus bisa menahan emosi dan orang tua harus bisa memberikan tauladan.
Adat diisi, tembaga dituang
melakukan pekerjaan jangan menyimpang dari peraturan
Adat teluk timbunan kapal, adat gunung tepetan kabut
bertanya sebaiknya kepada orang yang lebih pandai dan meminta kepada orang yanh kaya
Adat rimba, siapa berani ditaati
seorang yang tidak mempergunakan akalnya, hanya mengandalkan kekuatannya
Adat dunia balas membalas, syariat palu memalu
kebaikan dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan
Habis adat karena kerelaan
sama-sama menyatakan sikap yang baik dalam musyawarah
Adat negeri memagar negeri, adat berjunjung memagar kampung
suka memberi pertolongan terhadap sesama; bekerja tanpa pamrih
Adat periuk berkuah, adat lesung berdedek
mau mendapatkan keuntungan, harus sanggup menanggung kerugiaannya.
Adat lama pusaka usang
adat istiadat yang tak berubah.

AIR
Air susu dibalas dengan air tuba
kebaikan dibalas dengan kejahatan
Air beriak tanda tak dalam
orang yang bodoh banyak bicara
Air tenang menghanyutkan
orang yang pendiam biasanya pandai
Air laut pun ada pasang surutnya
rezeki seseorang selalu berubah-ubah, terkadang untung dan terkadang rugi.
Air ditulang bubungan, turunnya ke cucuran atap
sifat dan tabiat anak biasanya seperti orang tuanya.
Air sama air kelak menjadi satu, sampah ke tepi juga
bila terjadi perselisihan dalam keluarga, pada akhirnya akan berbaikan kembali.
Air besar baru bersibak
bila terjadi kerusuhan, semua orang menyelematkan diri sendiri.
Tak air talang dipancung
segala sesuatu akan dapat dicapai bila melakukan usaha.
Bagai air di daun talas
orang yang pendiriannya tidak tetap.
Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
orang yang mengalami kesusahan selali gelisah
Seperti menuang secawan air di lautan
melakukan sesuatu pekerjaan yang sia-sia
Bagai menampung air dengan timah pasuk
diberi kepercayaan tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
Air jernih ikannya jinak
suatu daerah yang makmur, subur dan aman pastilah warganya damai.
Bermain air basah, bermain api letup
setiap pekerjaan pastilah ada resikonya.
Air mudik ke sungai, seua teluk diranai
mengeluarkan biaya tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Tak air talang ditampung
segala cara dihalalkan untuk mewujudkan keinginannya.
Bagai membandarkan air ke bukit
orang yang melakukan pekerjaan tetapi tidak ada hasilnya
Air dicecah tiada akan putus
suatu ikatan persaudaraan yang kokoh
Air digenggam tiada tiris
orang yang banyak harta tetapi tidak mau memberi sumbangan.
Air diminum sembilauan
hati merasa tidak tenang jika sedang mengalami kesusahan
Air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang ditirut
seseorang yang dapat menyesuaikan diri dalam ligkungannya yang baru.
Bagai air titik di batuan
menasehati orang yang keras kepala hanya sia-sia saja.
Menjilat ludah
meminta kembali sesuatu yang telah diberikan.
Membuang air yang keruh, mengambil air yang jernih
membuka lembaran hidup baru dan melupakan kenangan masa lalu.
Mengairi sawah orang
melakukan pekerjaan tetapi orang ain yang diuntungkan.
Takkan air hujan ditampung
melakukan sesuatu yang tidak ada hasilnya.
Air mudik sungai, semua teluk dijalani
membeli sesuatu tanpa diperhitungkan terlebih dahulu.
Air tenang jangan dikiara tidak berbuaya
orang yang diam bukan berarti penakut
Selama air ke hilir, selama gagak hitam
peraturan yang akan tetap berlaku sampai kapanpun.
Terbit air karena dipercik, terbit minyak karena dikempa
mengerjakan suatu pekerjaan dengan terpaksa karena takut pada ancaman.
Dimandikan dengan air segenuk
membantu tetapi tidak disesuaikan dengan apa yang diminta.
Sambil menyelam minum air
sekali bertindak dapat menyelesaikan dua pekerjaan.
Dari telaga yang pernih, tak akan mengalir air yang keruh
orang tua yang bertabiat baik akan diturut oleh anak sampai cucunya.

AJAL
Sebelum ajal berpantang mati
hidup dan mati seseorang hanya Tuhan yang menentukan

AJUK
Dangkal telah keseberangan, dalam telah keajukan
semua isi hatinya telah dikelaurkan.

AJUNG
Bagai ujung berat sebelah
suatu keputusan yang tidak adil

AKAL
Lubuk akal tepian ilmu
meminta nasehat sebaiknya kepada orang yang pandai
Akal akar berpulas tak patah
perselisihan pendapat akan selalu dimenangkan oleh orang bijak.

AKAR
Akar berjumbul tempat siamang bergantung, dahan menganjur tempat tupei menegun
kesalahan seseorang dapat dibuktikan dari perkataan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar