Translate

Sabtu, 09 Mei 2009

PERANAN GURU DAN WALI KELAS DALAM PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan sarana penyampaian ilmu. Pendidikan di sekolah merupakan bentuk pendidikan secara formal, di mana guru melaksanakan interaksi belajar mengajar. Guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa daam kegiatan proses pembelajaran. Peran guru membawa konsekuensi terhadap perubahan pola hubungan guru-siswa. Oleh karena itu, agar guru dapat menjalankan perannnya seygyanya guru dapat memenuhi prinsip-prinsi belajar yang dikembangkan dalam pendidikan, antara lain siswa secara penuh dapat mengambil bagian dalam setiap aktivitas pembelajaran, apa yang dipelajari bermanfaat dan praktis, dan siswa mempunyai kesempatan untuk memanfaatka secara penuh pengetahuandan keterampilannya dalam waktu yang cukup, dll.

Peran Guru dan Wali Kelas dalam Pendidikan

Tugas guru
Seorang guru mempunyai tiga tugas pokok, yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan ( sivic mission ).
  • Tugas profesional dari seorang guru yaitu meneruskan atau mentransmisi ilmu pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak.
  • Tugas manusiawi adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya. Tugas-tugas manusiawi itu adalah transformasi diri, identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri.
  • Tugas kemasyarakatan merupakan konsekuensi guru sebagai warga negara yang baik, turun mengemban dan melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945 dan GBHN.
Ketiga tugas guru itu harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan organis harmonis dan dinamis. Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas saja tetapi seorang guru harus mampu menjadi katalisator, motivator, dan dinamisator. Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru harus memberikan nilai-nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, pilihan nilai hidup dan praktek-praktek komunikasi. Pengetahuan yang kita berikan kepada anak didik harus mampu membuat anak didik itu pada akhirnya mampu memilih nilai-nilai hidup yang semakin komplek dan harus mampu membuat anak didik berkomunikasi dengan sesamanya di dalam masyarakat, oleh karena itu anak didik ini tidak akan hidup mengasingkan diri. Jadi nilai-nilai yang diteruskan oleh guru atau tenaga kependidikan dalam rangka melaksanakan tugasnya, tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan, apabila diutarakan sekaligus merupakan pengetahua, pilihan hidup dan praktek komunikasi.

Peran guru
Peran guru menurut WF Connell dibedakan menjadi tujuh, yaitu :
  1. Pendidik
  2. Model
  3. Pengajar dan pembimbing
  4. Pelajar
  5. Komunikator terhadap masyarakat setempat
  6. Pekerja administrasi
  7. Kesetiaan terhadap lembaga
Peran Guru sebagai Pendidik

Merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan, tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan untuk memperoleh pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggung jawab kemasyarakatan, pengetahuan dan ketrampilan dasar, persiapan untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hak yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkah laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.

Peran Guru sebagai Model

Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai-nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.

Peran Guru sebagai Pengajar dan Pembimbing

Setiap guru harus memberikan pengetuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah, seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial tingkah laku sosial anak. Kurikulum harus berisi hal-hal tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan pengetahuan untuk mengembangkan kemempuannya lebih lanjut.

Peran Guru sebagai Pelajar

Seorang guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya tidak ketinggalan jaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas kemesyarakatan maupun tugas kemanusiaan.

Peran Guru sebagai Komunikator Pembangunan Masyarakat

Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya.
Peran Guru sebagai Administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannyaproses belajar mengatur perlu diadministrassikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugsanya dengan baik.
Peran Guru sebagai Setiawan dalam Lembaga Pendidikan
Seorang guru diharapkan dapat membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan kemampuannya. Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi maupun pertemuan insidental.

Peran Wali Kelas

Seorang wali kelas merupaan orang tua pertama di sekolah, seorang wali kelas juga dapat berperan sebagai seorang motivator, fasilitator dan mengetahui seluk beluk permasalahan siswa baik secara pribadi, sosial dan akademis.

Peran wali kelas sebagai motivator

Seorang wali kelas harus mampu mendorong siswa agar lebih maju dan semangat, memberikan wawasan yang lebih luas, memberikan bekal untuk masa depan siswa.
  • Peran wali kelas sebagai fasilitator. Seorang wali kelas harus bisa menjalin hubungan kemitraan dengan siswa, hubungan kemitraan antara guru denagn siswa, guru bertindak sebagai pendamping belajar para siswanya dengan suasana belajar yang demokratis dan menyenangkan agar siswa dapat belajar dengan baik.
  • Pribadi. Seorang wali kelass harus mengetahui karakter dan sifat anak sehingga guru bisa memberikan pelayanan sesuai dengan sifat anak.
Sosial

Seorang wali kelas harus mengetahui hubungan sosial anak denagn teman sebaya, dengan guru, dan orang tua agar wali kelas dapat menyesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya.

Akademis

Seorang wali kelas harus mengetahui kemampuan, prestasi siswa sehingga wali kelas bisa memberikan motivasi sesuai dengan masalah akademis dalam kemampuan siswa.

Kesimpulan

Peran pendidik, yaitu guru dan wali kelas sangat penting dalam perkembangan anak didiknya dalam memperoleh pembelajaran/ pendidikan di lingkungan akademika, maka penulis berharap agar guru mendorong siswa untuk menguasai alat belajar, memotivasi siswa untuk bekerja keras dan mencapai prestasi setinggi-tingginya serta membantu mereka menghargai nilai belajar dan pengetahuan.
Sebagai guru dan wali kelas berperan sebagai sahabat siswa, menjadi teladan dalam pribadi yang mengundang rasa hormat siswa. Guru dan wali kelas berperan untuk membimbing siswa belajar, berprakarsa, serta mengeluarkan ide-ide terbaik yang dimiliki mereka. Dengan demikian diharapkan para siswa mampu mengembangkan kreativitas, terdorong untuk mengadakan penemuan yang inovatif sehingga kita berharap mereka mampu bersaing dalam masyarakat global. Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar