Translate

Rabu, 16 Juli 2014

Permainan Tradisional Indonesia



sumber: http://v-images2.antarafoto.com/g-sb/1395736208/bermain-kelereng-08.jpg
Sekarang ini jarang kita jumpai anak-anak yang bermain di luar rumah. Banyak di antara mereka sudah asik di dalam rumah dengan permainan virtual. Playstation, video game, game online, dan lain sebagainya. Sesungguhnya permainan-permainan virtual di atas cepat membuat bosan yang memainkannya. Sementara permainan tradisional yang sekarang banyak ditinggalkan lebih mengasikkan. Apa saja keasyikan yang bisa di dapati anak-anak dalam bermain permaian tradisional. Misalnya permainan gubak sodor, nekerean/bermain gundu, bentengan, dan lain sebagainya. Permainan-permainan ini ternyata mampu mengasah motorik anak-anak, terutama motorik kasar. Motorik kasar misalnya olah tubuh; berlari, berjalan, menangkap, dan lain sebagainya. Anak-anak yang bermain permainan tradisional otomatis tubuhnya akan bergerak. Hal ini bisa menyehatkan tubuh. Sementara permainan virtual, mengasah anak-anak dalam motorik halus. Misalnya, lebih kreatif namun lebih cenderung berimajinasi dan berdampak kecanduan. Alangkah bijaksananya sebagai orang tua mampu menyeimbangkan keduanya.
            Berikut ulasan beberapa permainan tradisional Indonesia yang sudah banyak ditinggalkan anak-anak Indonesia.

Gubak Sodor
           
            Istilah Gubak Sodor lebih dikenal di daerah Jawa Tengah. Sementara di Jawa Barat disebut Galasin, di Riau disebut Galah Panjang. Permainan ini membutuhkan banyak orang/beregu/kelompok. Masing-masing kelompok terdiri 3-5 orang. Kekompakan dalam tim sangat diperlukan agar kelompok tersebut memenangkan permainan. Nilai karakter dalam permainan ini adalah kerja sama dalam tim, saling percaya terhadap semua anggota dalam tim, kekompakan, dan kompetisi.


Nekeran/Bermain Gundu
            Neker atau gundu adalah bola kaca berukuran kecil, dengan ukuran rata-rata 1,2 cm – 6 cm.
Permainan ini bisa dimainkan minimal dua orang. Biasanya dimainkan oleh anak laki-laki, namun ada juga anak perempuan juga ikut bermain. Permainan ini membutuhkan strategi bagi masing-masing pemain. Karakter yang bisa dibangun dalam permainan ini adalah ketelitian, strategi, dan kompetisi.

Bentengan
            Permainan berikutnya adalah permainan bentengan. Permaianan ini sangat mengasikkan, karena dimainkan secara beregu/tim. Masing-masing tim saling menyerang tim yang lainnya. Caranya anggota tim keluar menyerang tim yang lain dengan cara menyentuh anggota tim lain. Apabila tersentuh maka akan ditawan. Anggota tim yang ditawan akan dibebaskan temannya dengan cara menyentuhnya. Namun, tidak semudah yang dibayangkan, karena mereka yang akan membebaskan temannya akan dihalangi oleh tim lawan dengan memegang benteng yang bisa berupa pohon, tiang atau benda yang dijadikan benteng. Apabila teman yang ingin membebaskan temannya tersentuh, maka dia akan tertawan. Nilai karakter dalam permainan ini adalah sikap setia kawan, kekompakkan, dan strategi.

            Demikianlah ulasan beberapa permainan tradisional Indonesia. Sebetulnya masih banyak permaian tradisional lainnya yang memiliki nilai manfaat yang baik. Penulis berharap pembaca bisa melestarikan permaianan tradisional ini dan bangga dengan permainan tradisional Indonesia dan Ayo, lestarikan permainan tradisional Indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar