Translate

Rabu, 11 Maret 2009

HIV dan AIDS Mengancam Generasi Muda

Oleh: Dr. Widodo Judarwanto, Spa.
sumber: Kanal Kesehatan


Hari AIDS Sedunia yang jatuh tanggal 1 Desember digagas pada pertemuan menteri kesehatan sedunia mengenai program-program untuk Pencegahan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) pada tahun 1988. Momentum itu selanjutnya diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Generasi muda termasuk anak-anak ternyata menjadi ancaman terbesar terkena infeksi yang berbahaya ini. Sebagian besar kasus HIV AIDS di Indonesia adalah usia 20-29 tahun dan sebagian anak sudah mulai terjangkit.

HIV dan AIDS adalah masalah darurat global. Di seluruh dunia lebih dari 20 juta orang meninggal sementara 40 juta orang telah terinfeksi. Fakta yang lebih memprihatinkan adalah bahwa di seluruh dunia setiap hari virus HIV menular kepada sekitar 20.00 anak di bawah 15 tahun, terutama berasal dari penularan ibu-bayi, menewaskan 1400 anak di bawah 15 tahun, dan menginfeksi lebih dari 6000 orang muda dalam usia produktif antara 15-24 tahun yang juga merupakan mayoritas dari orang-orang yang hidup dengan HIV dan AIDS (ODHA).

MENGANCAM GENERASI MUDA INDONESIA

Ancaman penyakit ini terhadap generasi muda cukup memprihatinkan. Menurut data Departemen Kesehatan, di Indonesia sampai dengan 30 Juni 2008 secara kumulatif jumlah kasus AIDS yang dilaporkan adalah 12.686 orang kasus dan HIV 6.277orang. Distribusi usia penderita AIDS pada 2008 memperlihatkan tingginya persentase jumlah usia muda dan jumlah usia anak. Penderita dari golongan usia 20-29 tahun mencapai 53,62%, dan bila digabung dengan golongan usia sampai 49 tahun, maka angka menjadi 89,27 %.

Dengan semakin banyak generasi muda yang terinfeksi HIV, semakin banyak anak juga terlahir dengan HIV. Sebagian besar anak di bawah usia sepuluh tahun yang terinfeksi HIV tertular oleh ibunya. Penularan dapat terjadi dalam kandungan, waktu melahirkan atau melalui menyusui. Hingga bulan Juni 2008, departemen kesehatan mendapatkan laporan anak yang terkena AIDS usia dibawah 14 tahun adalah sebanyak 228 anak dengan rincian dibawah usia 1 tahun 62 orang, usia 1-4 tahun 129 orang dan usia 5-14 tahun 47 orang. Angka kematian bayi umumnya di Indonesia dilaporkan hampir 35 per 1.000 lahir hidup pada 2006. Diluar laporan tersebut diperkirakan sebanyak 4.360 anak tertular HIV dari ibunya yang HIV positif dan separuhnya telah meninggal. Diperkirakan bahwa setiap hari sepuluh bayi terlahir dengan HIV. Kesehatan bayi tersebut paling rentan pada tahun pertama kehidupannya, dan kemungkinan sepertiganya meninggal dunia sebelum berusia satu tahun. Kejadian tersebut umumnya tanpa sempat didiagnosis HIV.

Para ahli epidemiologi Indonesia memproyeksikan bila tidak ada peningkatan upaya penanggulangan yang berarti, maka pada 2010 jumlah kasus AIDS menjadi 400.000 orang dengan kematian 100.000 orang, dan pada 2015 menjadi 1.000.000 orang dengan kematian 350.000 orang. Kebanyakan penularan tetap terjadi pada sub-populasi berperilaku berisiko kepada isteri atau pasangannya. Diperkirakan pada akhir 2015 akan terjadi penularan HIV secara kumulatif pada lebih dari 38,500 anak yang dilahirkan dari ibu yang HIV positif.

DAMPAK YANG DITIMBULKAN

HIV dan AIDS merupakan salah satu ancaman terbesar terhadap pembangunan sosial ekonomi, stabilitas dan keamanan pada negara berkembang termasuk Indonesia. HIV dan AIDS telah menyebabkan kertepurukan masalah sosial dan ekonomi di tengah resesi dunia ini.

Mortalitas yang tinggi di kalangan pengidap AIDS akan meningkatkan jumlah anak yatim dan piatu. Anak-anak ini akan menghadapi problema hidup tidak saja dari aspek kesehatan, tetapi juga dari aspek psikososial dan ekonomi. Dampak sosial adalah sebagian mengalami keretakan rumah tangga sampai perceraian. Jumlah anak yang terinfeksi HIV, anak yang terafeksi HIV dan AIDS dan anak yatim serta piatu akan bertambah yang akan menimbulkan masalah tersendiri.

Salah satu efek jangka panjang endemi HIV dan AIDS yang telah meluas adalah dampak pada indikator demografi. Karena tingginya proporsi kelompok umur yang lebih muda terkena penyakit yang membahayakan ini, dapat diperkirakan nantinya akan menurunkan angka harapan hidup. Karena semakin banyak orang yang diperkirakan hidup dalam jangka waktu yang lebih pendek, kontribusi yang diharapkan dari mereka pada ekonomi nasional dan perkembangan sosial menjadi semakin kecil. Hal ini menjadi masalah yang penting karena hilangnya individu yang terlatih dalam jumlah besar tidak akan mudah digantikan. Mengingat bahwa HIV lebih banyak menjangkiti orang muda dan mereka yang berada pada umur produktif epidemi HIV dan AIDS memiliki dampak yang besar pada ketersediaan dan produktivitas angkatan kerja.

HIV lebih banyak menjangkiti orang muda dan pada umur produktif sehingga epidemi HIV dan AIDS memiliki dampak yang besar pada ketersediaan dan produktivitas angkatan kerja. Dari sudut pandang individu HIV dan AIDS berarti tidak dapat masuk kerja, jumlah hari kerja yang berkurang, kesempatan yang terbatas untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik dan umur masa produktif yang lebih pendek.

Dampak pada dunia bisnis termasuk hilangnya produktivitas yang diakibatkan oleh berkurangnya semangat kerja, meningkatnya ketidakhadiran karena izin sakit atau merawat anggota keluarga dan percepatan masa penggantian pekerja karena kehilangan pekerja yang berpengalaman lebih cepat dari yang seharusnya. HIV AIDS juga berperan dalam berkurangnya motivasi pekerja karena takut akan diskriminasi, kehilangan rekan kerja, rasa khawatir penularan dan akibat meningkatnya permintaan untuk biaya perawatan medis.

PENANGGULANGAN

Di masa mendatang tantangan yang dihadapi dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS semakin besar dan rumit sehingga diperlukan strategi baru untuk menghadapinya. Paradigma baru dalam upaya penanggulangan di Indonesia dari upaya yang semula cenderung berjalan sendiri-sendiri menjadi upaya yang komprehensif, terpadu, dan diselenggarakan secara sinergis oleh semua stakeholders atau pemangku kepentingan.

Cara paling efisien dan efektif untuk menanggulangi infeksi HIV pada anak secara universal adalah dengan mengurangi penularan dari ibu ke anaknya (mother-to-child transmission (MTCT). Upaya pencegahan transmisi HIV pada anak menurut WHO dilakukan melalui 4 strategi, yaitu mencegah penularan HIV pada wanita usia subur, mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada wanita HIV, mencegah penularan HIV dari ibu HIV hamil ke anak yang akan dilahirkannya dan memberikan dukungan, layanan dan perawatan berkesinambungan bagi pengidap HIV. Angka kematian bayi akibat HIV dapat dikurangi dengan diagnosis dini, pencegahan infeksi oportunistik, dan terapi antiretroviral (ART). Penelitian menunjukkan dengan upaya tersebut meningkatkan harapan hidup sampai tua, seperti dengan orang dewasa.

Peningkatan kasus HIV AIDS harus disertai peningkatan keterlibatan dokter khususnya dokter spesialis kandungan, dokter anak dan tenaga medis lainnya dalam deteksi dan pencegahan dini. Masyarakat khususnya yang beresiko terinfeksi HIV hendaknya juga turut aktif dalam pencegahan penularan HIV pada bayi yang akan dilahirkan. Skrening atau pemeriksan awal HIV pada ibu hamil yang beresiko harus sudah menjadi tindakan rutin.

Satu aspek yang penting dalam pencegahan HIV adalah proritas pada kelompok remaja dan dewasa muda. Hal ini sejalan pula dengan fakta bahwa penularan HIV terbanyak melalui jarum suntik atau penyalahgunaan obat terlarang yang banyak dilakukan remaja dan dewasa muda. Hampir 30% populasi Indonesia berumur antara 10 sampai 24 tahun, dan mereka ini seharusnya menjadi sasaran edukasi dan penyuluhan yang benar agar tidak masuk kedalam sub-populasi berperilaku risiko tinggi. Kontak seksual dini membawa resiko tinggi infeksi HIV. Banyak survei mengungkapkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pengalaman seksual pertama mereka dimulai pada usia yang sangat muda atau sekitar usai 13-15 tahun. Jangan sampai hanya karena kegagalan pencegahan tersebut, generasi muda Indonesia nantinya akan mewarisi generasi HIV AIDS.

Jumat, 06 Maret 2009

KATA-KATA MUTIARA

A
Abbe D'allaival
* Makin banyak pilihan, makin sulit kita memilih
Abbott
* Perang adalah ilmu penghancuran
Addison, Joseph
* kemurahan hati adalah kesempurnaan dan hiasan agama
* tiada sesuatu kebijakan yang sedemikian agungnya dan mencerminkan sinar ketuhanan, kecuali keadilan
* barangsiapa yang mempunyai kepercayaan yang tak tergoncangkan terhadap Tuhan, adalah kuat sekali dalam kekuasaan-Nya, pandai karena kebijaksanaanNya, beruntung karena kebahagiaannya.
* pemujaan adalah gairah yang pendek usianya, yang segera akan rapuh setelah akrab dengan yang bersangkutan.
* buku adalah warisan berharga yang ditinggalkan oleh kaum genius kepada kemanusiaan, dan diberikan turun-temurun kepada anak cucu yang merupakan hadiah pula bagi mereka yang belum dilahirkan.
* mata yang merah membuat kecantikan jadi berkurang.
* iman tetap hidup dalam diri kita dan makin kuat, lebih-lebih dikarenakan oleh praktik daripada oleh perhitungan.
* hadapilah jiwamu dan sempurnakanlah keutamaan-keutamaanmu karena engkau disebut seorang insan, bukan lantaran tubuhmu, tetapi lantaran jiwamu.
* tidak ada ekstrim tajam yang biasa bertahan; yang sedang, biasanya bisa berdiri aman tenteram.
Alexander Agung
* jika ada kemauan, tidak ada yang mustahil
* karena saya tak pernah ragu-ragu, maka saya memperoleh kemenangan-kemenangan hebat.
Alfonso Karr
* setiap manusia mempunyai tiga karakter, yaitu yang dia pamerkan, yang benar-benar dia miliki, dan yang dia kira memilikinya.
* bila semua laki-laki tahu semua pikiran wanita, maka mereka akan menjadi dua puluh kali lebih berani.
Ali bin Abu Thalib
* orang yang cuma berpikir untuk kepentingan perutnya maka harga dirinya serupa dengan apa yang keluar dari isi perutnya.
* kesempatan, datangnya seperti awan berlalu, oleh karena itu pergunakanlah selagi ia tampk di hadapanmu.
* barangsiapa yang menjadikan dirinya pemimpin, maka hendaklah ia mulai memimpin dirinya sebelum ia memimpin orang lain.
* perhatikan apa yang dikatakan seseorang, dan jangan memperhatikan siapa yang mengatakan.
* kemuliaan itu dicapai dengan akal dan adab, bukan dengan asal dan bangsa (suku/ kabilah).
* segala keranjang dapat penuh karena isi; hanya keranjang ilmu, kian diisi kian minta tambah isi.
Alisyahbana, Takdir

* kemauanlah yang menjadikan orang-orang besar dalam sejarah.
* jangan mencoba membuktikan kepada seseorang hamba bahwa ia salah, tetapi cobalah buktikan kepadanya bagaimana kesalahan itu dapat dihindarkan.
Al Ma'mun
* kalau tak ada tiga perkara, rusak binasalah dunia ini, karena kalau tak ada syahwat, putuslah keturunan; kalau tak ada keinginan mengumpulkan, binasalah penghidupan dan kalau tak ada keinginan terkemuka, lenyaplah ilmu pengetahuan.
Al Manfaluthi
* cinta dapat meluruskan watak yang bengkok dan menghidupkan yang mati dalam jiwa orang yang mencintainya.
Anom
* kasih adalah kekayaan hidup, yang akan menjadi makin banyak apabila ia dibagi-bagikan kepada orang lain.
* tabiat tidak tercipta dalam suatu krisis ... pada saat itu ia hanya dipertunjukkan.
* kehidupan ini memang penuh dengan kesibukan, tetapi selalu ada waktu sopan santun dan manis budi.
* senyum pagi adalah laksana matahari pagi.
* seorang optimis melihat kesempatan dalam setiap melapetaka, seorang pesimis melihat malapetakan dalam setiap kesempatan.
* tanpa iman, kita bagaikan kaca jendela yang kotor di tengah kegelapan.
Aristoteles
* kita tidak saja harus bekerja baik, tetapi juga menggunakan waktu senggang dengan baik.
* adalah lebih bai undang-undang daripada manusia, karena nafsu dapat menguasai manusia, sedangkan undang-undang hanyalah berisikan pikiran tanpa nafsu.
* jika kita sudi memikirkan kegembiraan orang lain, tentu kegembiraan itu akan singgah kepada kita terlebih dahulu.
* teman sejati adalah satu jiwa dalam dua tubuh.
* kemerdekaan tanpa tata tertib, adalah anrkhi.
* manusia itu adalah makhluk sosial, maka dari itu ingin hidup bersama.
* kejahatan-kejahatan yang paling besar tidaklah dilakukan orang untuk mencukupi apa-apa yang dibutuhkannya, tetapi untuk megumpulkan apa-apa yang tidak perlu.
* kemustahilan-kemustahilan yang masuk akal selalu lebih baik daripada kemungkinan-kemungkinan yang tidak menyakinkan.
* bahagia itu adalah suatu kesenangan yang dicapai oleh tiap menusia menurut kehendaknya masing-masing.
* orang yang paling merasa dirinya kesepian akan pailing teguh berpegang pada khayalnya.
* mengatur perdamaian sehabis perang adalah jauh lebih sukar daripada memenangkan suatu peperangan.
* alam tidak saja menuntut kita bekerja secara pantas, tetapi kita pun harus cakap menikmati waktu-waktu senggang kita dengan cara yang terhormat.
Awem
* cinta adalah api yang dingin, siapa yang mendekati tidak akan terbakar tetapi tertangkap.

B
Bach
* bakat saya, hanya saya peroleh dengan bekarja keras.
Bacon
* jangan membaca untuk menyangkal, jangan untuk percaya sepenuhnya, jangan pula untuk bahan percakapan dan perdebatan tetapi untuk berfikir dan mempertimbangkan.
* orang yang bijaksana akan membuat kesempatan lebih banyak, daripada yang dijumpainya.
* memilih waktu adalah menghemat waktu.
* isteri adalah kekasih bagi pria muda, teman bagi pria setengah baya dan perawat bagi pria tua.
* dalam kedermawanan tiada istilah "terlalu".
* falsafah yang dangkal menyebabkan manusia cnderung pada atheisme, tetapi jika digali sedalam-dalamnya, membimbing alam pikiran manusia kepada keimanan agama.
Beecher
* jika anda malas, anda akan menuju kepada keruntuhan, di sana tidak banyak tempat-tempat pemberhentian. sesungguhnya ini bukanlah jalan tetapi penurunan yang meluncur ke bawah.
* satu jam yang asyik dan intensif, jauh lebih baik dan menguntungkan daripada bertahun-tahun bermimpi dan merenung-renung.
Beer
* hati wanita hanya mengenal satu kebahagiaan di dunia, yaitu mencintai dan dicintai.
Beethoven, Ludwig Van
* musik adalah suatu perwujudan yang lebih tinggi daripada segala budi dan filsafat.
* anjurkanlah anak-anak anda supaya berkelakuan baik; hanya itulah yang dapat menimbulkan bahagia pada mereka dan buka emas atau harta kekayaan.
* sifat-sifat baik sering kali tergelincir dan jatuh karena batu karang yang tajam berupa kemiskinan.
Bennin
* ingatlah bahwa apa yang hari ini tak mau anda mulai mengerjakannya, besok pun belum tentu anda mau mengerjakannya.
Bertha Von Suttner Baronne
* sesudah kata "mencintai", "menolong" adalah kata-kata yang terindah di dunia.
Billings
* cinta melihat melalui teleskop; cemburu melihat melalui mikroskop.
Bossuet
* hati nurani adalah suara abadi dari kebenaran dan keadilan suara yang tak dapat dibungkam oleh apa pun juga, yang diperhatikan oleh Tuhan untuk memperingatkan kita dan yang menuntut kita sebelum Tuhan berbicara.
Botkin R.J.
* orang-orang yang pandai mendengar itu beruntung, malahan lebih beruntung dari orang-orang yang tak pandai bercakap-cakap.
Bovee
* suatu kegagalan, tak lain hanya menunjukkan bahwa kemauan kita untuk mencapai sukses tidak cukup kuat.
* ragu-ragukanlah siapa pun sekehendak hatimu, tetapi jangan sekali-kali meragukan dirimu sendiri.
* jika segala sesuatu hilang, masih ada masa depan.
Brown, W.J.
* bedanya yang tabah dan yang pengecut bukan karena yang tabah kurang takut, tetapi karena ia bisa mengendalikan dan menguasai rasa takut itu.
* rasa khawatir, justru mendatangkan apa yang dikhawatirkan itu.
* salah satu perbedaan paling besar antara orang yang sukses dan orang yang tidak sukses, ialah terletak pada penggunaan waktu luang.
* kita selalu cukup waktu, asal kita mau menggunakannya.
* orang yang berpura-pura bodoh, tak begitu menjengkelkan seperti orang yang sok pintar.
* kita lebih baik terkenal bodoh daripada terkenal licik.
* sukses yang diperoleh tanpa usaha tetapi karena mujur, kebanyakan tak kekal.
* siapa yang ingin sukses dalam kehidupan, hendaknya jangan mengandalkan kepada hal-hal kebetulan.
* bersikap lemahlah dalam mengadili orang lain, tetapi bengislah dalam mengadili diri sendiri.
* kesabaran dan ketawakalan adalah minyak pelumas bagi roda kehidupan.
Browing
* perjuangan seseorang akan baru ada artinya, jika terlebih dahulu dimulai pada dirinya sendiri.
Buddha Gautama
* orang menjadi mulia atau sengsara bukan dari keturunannya, tetapi dari kelakuannya.
* orang yang budiman selalu memikirkan apa yang salah pada dirinya sendiri dan bukan memikirkan apa yang terjadi pada orang lain.
* janganlah menangis karena gagal dalam cinta, sebab manusia akan meninggalkan semua apa yang dicintainya.
* keadaan kita ini adalah hasil dari apa yang kita pikirkan pada masa lampau.
* ujian yang paling besar bagi orang yang benar ialah katabahan hatinya.
* kebancian itu dapat dihapuskan dengan rasa benci, tetapi benci itu akan hilang karena cinta kasih.
Burke, Edmund
* kegagalan dan kesengsaraan adalah guru yang keras dan kejam, yang bekerja demi kepentingan kita, yang tahu segi mana yang lebih baik dan yang sangat mencintai kita, melebihi kita sendiri.
* jangan sekali-kali berputus asa; tetapi jika anda berputus asa juga, teruslah bekerja dalam putus asa itu.

HARAPAN?

Untuk apa kau berikanku Harapan
jikalau ku kelak kau jatuhkan
Untuk apa kau berikan Harapan
jika tahu itu menyakitkan
Untuk apa kau berikan Harapan
jika ujungnya kekecewaan
Untuk apa kau berikan Harapan
jika menimbulkan kebencian
Untuk apa kau berikku Harapan
jika semua itu Kepedihan...

Kamis, 05 Maret 2009

KEAJAIBAN AL QUR'AN

PENDAHULUAN

Banyak orang yang tidak beriman kepada al-Qur'an sekalipun mereka mengaku sebagai orang yang beriman. Mereka menghabiskan hidup mereka dengan berpegang pada khayalan, dan kehidupan mereka menyalahi al-Qur'an, bahkan mereka menolak al-Qur'an sebagai pembimbing mereka. Padahal, hanya al-Qur'an yang memberikan pengetahuan yang benar dalam masa kehidupan ini kepada setiap orang, dan al-Qur'an menjelaskan rahasia-rahasia penciptaan Allah dengan penjelasan paling benar dan paling murni. Informasi apa pun yang tidak berdasarkan pada al-Qur'an adalah informasi yang tidak benar, dengan demikian informasi tersebut merupakan tipuan dan khayalan. Dengan demikian, orang-orang yang tidak berpegang pada al-Qur'an hidupnya dalam keadaan mengkhayal. Di akhirat, mereka akan dilaknat selama-lamanya.

Dalam al-Qur'an, juga dalam shalat, perintah, larangan, dan akhlak yang baik, Allah menjelaskan berbagai rahasia kepada umat manusia. Sesungguhnya semuanya ini merupakan rahasia penting, dan mata yang mau memperhatikan dapat menyaksikan rahasia-rahasia ini di dalam hidupnya. Tidak ada sumber lain selain al-Qur'an yang dapat menjelaskan rahasia-rahasia ini. Al-Qur'an adalah sumber istimewa bagi rahasia-rahasia ini, sehingga siapa pun orangnya, betapapun ia orang yang cerdas dan melek huruf tidak akan pernah menemukan rahasia-rahasia ini di tempat lain.

Jika sebagian orang tidak dapat memahami pesan-pesan yang tersembunyi dalam al-Qur'an, sedangkan orang lain dapat memahaminya, ini merupakan rahasia lain yang diciptakan oleh Allah. Orang-orang yang tidak mengkaji rahasia-rahasia yang diwahyukan dalam al-Qur'an hidup dalam keadaan menderita dan berada dalam kesulitan. Ironisnya, mereka tidak pernah mengetahui penyebab penderitaan mereka. Dalam pada itu, orang-orang yang mempelajari rahasia-rahasia dalam al-Qur'an menjalani kehidupannya dengan mudah dan gembira.

Sebabnya adalah karena al-Qur'an itu jelas, mudah, dan cukup sederhana untuk dipahami oleh setiap orang. Dalam al-Qur'an, Allah menyatakan sebagai berikut:

"Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. Kami telah menurunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya dan limpahan karunia-Nya, dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus." (Q.s. an-Nisa': 174-75).

Namun demikian, kebanyakan manusia, meskipun mereka sanggup memecahkan masalah yang sangat sulit, memiliki pemahaman dan mampu mempraktikkan filsafat yang sangat membingungkan, ternyata tidak mampu memahami hal-hal yang jelas dan sederhana yang terdapat dalam al-Qur'an. Rahasia-rahasia dalam al-Qur'an merupakan rahmat bagi orang beriman, dan di sisi lain, al-Qur'an memberikan ancaman bagi orang-orang kafir, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Allah menjelaskan kenyataan ini dalam sebuah ayat sebagai berikut:

"Dan Kami turunkan dari al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur'an itu hanyalah menambah kerugian bagi orang-orang yang zalim." (Q.s. al-Isra': 82).

PEMBAHASAN

Keajaiban Al Quran

Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit:

"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (Al Qur'an, 21:32)

Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20.

Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.

Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.

Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di bawah nol.

Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.

Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita: Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang Refined by Fire by Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)

Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut, teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.

Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, kita telah diberitahu dalam Al Qur'an tentang atmosfir bumi yang berfungsi sebagai lapisan pelindung.

Rahasia Besi

Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut.

"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25). Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.

Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.

Setetes Mani

Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur'an :

"Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?" (Al Qur'an, 75:36-37).

Seperti yang telah kita amati, Al-Qur'an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya. Bahwa tekanan khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi

Kelahiran Manusia

Terdapat banyak pokok persoalan yang disebutkan dalam Al-Qur'an yang mengundang manusia untuk beriman. Kadang-kadang langit, kadang-kadang hewan, dan kadang-kadang tanaman ditunjukkan sebagai bukti bagi manusia oleh Allah. Dalam banyak ayat, orang-orang diseru untuk mengalihkan perhatian mereka ke arah proses terciptanya mereka sendiri. Mereka sering diingatkan bagaimana manusia sampai ke bumi, tahap-tahap mana yang telah kita lalui, dan apa bahan dasarnya:

"Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?" (Al Qur'an, 56:57-59)

Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad ke-7 untuk mengetahuinya. Beberapa di antaranya sebagai berikut.
  1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya (spermazoa).
  2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi
  3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.
  4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.
Orang-orang yang hidup pada zaman kala Al Qur'an diturunkan, pasti mengetahui bahwa bahan dasar kelahiran berhubungan dengan mani laki-laki yang terpancar selama persetubuhan seksual. Fakta bahwa bayi lahir sesudah jangka waktu sembilan bulan tentu saja merupakan peristiwa yang gamblang dan tidak memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Akan tetapi, sedikit informasi yang dikutip di atas itu berada jauh di luar pengertian orang-orang yang hidup pada masa itu. Ini baru disahihkan oleh ilmu pengetahuan abad ke-20.

Pergerakan Gunung

Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak.

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an, 27:88)

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.

Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:

Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)

Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah "continental drift" atau "gerakan mengapung dari benua" untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)

Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.

KESIMPULAN

Sebagai umat Islam contoh-contoh keajaiban Al Quran yang telah dibahas dapat menjadi bukti bahwa Al Quran merupakan pusatnya ilmu pengetahuan , dengan demikaian dapat membuat kita sekalian semakin kuat dan bertambah keimanan dan keyakinan kita. Semoga dengan pembahasan yang telah disampaikan oleh penulis dapat menambah pengetahuan kita terhadap kuasa sang Khalik yang maha segalanya. Manusia hanyalah sebutir pasir di padang pasir yang sangat luas, betapa kecilnya kita, sangatlah lemah dan tempat dari segala khilaf. Wasalamualaikum Wr. Wb

DAFTAR PUSTAKA

www.harunyahya.com
http://www.keajaibanalquran.com/links.html

INFORMASI DAN SEJARAH PULAU LOMBOK


Lombok (penduduk pada tahun 1990: 2.403.025) adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih bulat bentuknya dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Pulau ini luasnya adalah 4.725 km (sedikit lebih kecil daripada Bali). Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram, sekaligus sebagai ibukota provinsi.

Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 3 kabupaten dan 1 kota:

* Kotamadya Mataram dengan ibukota Mataram
* Kabupaten Lombok Barat dengan ibukota Gerung
* Kabupaten Lombok Tengah dengan ibukota Praya
* Kabupaten Lombok Timur dengan ibukota Selong

Sejarah

Kerajaan Selaparang merupakan salah satu kerajaan tertua yang pernah tumbuh dan berkembang di pulau Lombok, bahkan disebut-sebut sebagai embrio yang kemudian melahirkan raja-raja Lombok masa lalu. Terbukti penamaan pulau ini juga sering disebut sebagai bumi Selaparang atau dalam istilah lokalnya sebagai Gumi Selaparang.

Asal muasal Setidak-tidaknya ada tiga pendapat tentang asal muasal kerajaan Selaparang (Buku Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat, 2002).

Pertama,
disebutkan bahwa kerajaan ini merupakan proses kelanjutan dari kerajaan tertua di pulau Lombok, yaitu "Kerajaan Desa Lae" yang diperkirakan berkodudukan di Kecamatan Sambalia, Lombok Timur sekarang. Dalam perkembangannya masyarakat kerjaan ini berpindah dan membangun sebuah kerajaan baru, yaitu kerajaan Pamatan di Kecamatan Aikmel dan diduga berada di Desa Sembalun Sekarang.

Dan ketika Gunung Rinjani meletus, penduduk kerajaan ini terpencar-pencar yang menandai berakhirnya kerajaan. Betara Indra kemudian mendirikan kerajaan baru bernama Kerajaan Suwung, yang terletak di sebelah utara Perigi sekarang.Setelah berakhirnya kerajaan yang disebut terakhir, barulah kemudian muncul Kerajaan Lombok atau Kerajaan Selaparang.

Kedua,
disebutkan bahwa setelah Kerajaan Lombok dihancurkan oleh tentara Majapahit, Raden Maspahit melarikan diri ke dalam hutan dan sekembalinya tentara itu Raden Maspahit membangun kerajaan yang baru bernama Batu Parang yang kemudian dikenal dengan nama Kerajaan Selaparang.

Ketiga,
disebutkan bahwa pada abad XII, terdapat satu kerajaan yang dikenal dengan nama kerajaan Perigi yang dibangun oleh sekelompok transmigran dari Jawa di bawah pimpinan Prabu Inopati dan sejak waktu itu pulau Lombok dikenal dengan sebutan Pulau Perigi. Ketika kerajaan Majapahit mengirimkan ekspedisinya ke Pulau Bali pada tahun 1443 yang diteruskan ke Pulau Lombok dan Dompu pada tahun 1357 dibawah pemerintahan Mpu Nala, ekspedisi ini menaklukkan Selaparang (Perigi?) dan Dompu.
Bahasa

Dengan mengacu kepada ahli sejarah berkebangsaan Belanda, L. C. Van den Berg yang menyatakan bahwa, berkembangnya Bahasa Kawi sangat mempengaruhi terbentuknya alam pikiran agraris dan besarnya peranan kaum intelektual dalam rekayasa sosial politik di Nusantara.

Fathurrahman Zakaria (1998) menyebutkan bahwa para intelektual masyarakat Selaparang dan Pejanggik sangat mengetahui Bahasa Kawi. Bahkan kemudian dapat menciptakan sendiri aksara Sasak yang disebut sebagai jejawen. Dengan modal Bahasa Kawi yang dikuasainya, aksara Sasak dan Bahasa Sasak, maka para pujangganya banyak mengarang, menggubah, mengadaptasi, atau menyalin manusia Jawa kuno ke dalam lontar-lontar Sasak.

Lontar-lontar dimaksud, antara lain Kotamgama, lapel Adam, Menak Berji, Rengganis, dan lain-lain. Bahkan para pujangga juga banyak menyalin dan mengadaptasi ajaran-ajaran sufi para walisongo, seperti lontar-lontar yang berjudul Jatiswara, Lontar Nursada dan Lontar Nurcahya. Bahkan hikayat-hikayat Melayu pun banyak yang disalin dan diadaptasi, seperti Lontar Yusuf, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Sidik Anak Yatim, dan sebagainya.

Dengan mengkaji lontar-lontar tersebut, menurut Fathurrahman Zakaria (1998) kita akan mengetahui prinsip-prinsip dasar yang menjadi pedoman dalam rekayasa sosial politik dan sosial budaya kerajaan dan masyarakatnya.

Dalam bidang sosial politik misalnya, Lontar Kotamgama lembar 6 lembar menggariskan sifat dan sikap seorang raja atau pemimpin, yakni Danta, Danti, Kusuma, dan Warsa. Danta artinya gading gajah; apabila dikeluarkan tidak mungkin dimasukkan lagi. Danti artinya ludah; apabila sudah dilontarkan ke tanah tidak mungkin dijilat lagi. Kusuma artinya kembang; tidak mungkin kembang itu mekar dua kali. Warsa artinya hujan; apabila telah jatuh ke bumi tidak mungkin naik kembali menjadi awan. Itulah sebabnya seorang raja atau pemimpin hendaknya tidak salah dalam perkataan.

Selain itu, dalam lontar-lontar yang ada diketahui bahwa istilah-istilah dan ungkapan yang syarat dengan ide dan makna telah dipergunakan dalam bidang politik dan hukum, misalnya kata hanut (menggunakan hak dan kewajiban), tapak (stabil), tindih (bertata krama), rit (tertib), jati (utama),tuhu (sungguh-sungguh), bakti (bakti, setia), atau terpi (teratur).

Dalam bidang ekonomi, seperti itiq (hemat), loma (dermawan), kencak (terampil), atau genem (rajin). Pariwisata Lombok dalam banyak hal mirip dengan Bali, dan pada dasawarsa tahun 1990-an mulai dikenal wisatawan mancanegara. Namun dengan munculnya krismon dan krisis-krisis lainnya, potensi pariwisata agak terlantarkan.
Lalu pada awal tahun 2000 terjadi kerusuhan antar-etnis dan antar agama di seluruh Lombok sehingga terjadi pengungsian besar-besaran kaum minoritas. Mereka terutama mengungsi ke pulau Bali.

Pesona Wisata Pulau Lombok

Kata banyak orang, Lombok merupakan Pulau Bali kedua. Pantainya bersih, ombaknya besar, tenang, dan eksotis. Melihat berbagai kelebihan yang dimiliki Lombok, khususnya Lombok Barat, maka tidak heran jika daerah ini pun menjadi pilihan tujuan wisatawan lokal dan para pelancong mancanegara.
Kawasan Pantai Senggigi

Kawasan pantai Senggigi selalu ramai oleh turis, baik yang sedang berenang dipinggiran pantai maupun yang sedang berjalan-jalan menyusuri kawasan pantai atau dengan menggunakan perahu sewaan. Pantai Senggigi Pantai ini berjarak 6 km dari Bandara Selaparang, Mataram. Kawasan pantai sudah dilengkapi berbagai fasilitas seperti penginapan, tempat hiburan, hingga pasar seni yang menjual aneka barang seni produk lokal.

Malam hari biasanya diadakan pertunjukan tari tradisional ditempat terbuka. Banyak wisatawan manca negara terpesona oleh wisata lombok, selain pantainya yang berombak tenang dengan panorama yang indah, juga karena keindahan taman laut di Lombok.

Dari sekian banyak obyek wisata di Lombok Barat, Senggigi, tampaknya menjadi pilihan kebanyakan wisatawan sebagai tempat beristirahat. Letaknya strategis dan untuk sampai ke tempat ini dari kota Mataram hanya butuh waktu sekitar 15 menit. Dalam perjalanan dari Mataram menuju Senggigi, kita melewati Pura Batu Bolong, yang terletak di atas batu yang menjorok ke laut.

Konon Batu Bolong merupakan legenda putri-putri cantik yang melemparkan dirinya ke laut, karena patah hati. Di dekat pura ini, terdapat sebuah bukit yang menjorok ke laut, yang disebut Tanjung Senggigi. Dari tempat itu, selepas mata memandang kita bisa melihat Gunung Agung yang ada di Bali, bagai menjulang dari permukaan laut. Matahari terbenam (sunset) menjadi pemandangan khas Senggigi. Setiap Sabtu malam atau hari-hari libur, lokasi ini juga dijadikan sebagai tempat rendezvous (tempat ngumpul) anak-anak muda dari seluruh pelosok Lombok.

Pantai Senggigi mempunyai karang laut yang indah. Tidak jauh dari sini kita juga bisa menikmati Pantai Mangsit, Senggigi bagian utara, yang tidak kalah indahnya. Semakin ke utara, pemandangan pantainya semakin berubah jadi berwarna putih dihiasi jejeran pohon kelapa. Dari Pantai Senggigi kita dapat melihat Pulau Bali. Selain itu pantai ini kaya akan kerang laut dan merupakan tempat tinggal beraneka ragam biota laut.
Keindahan Tiga Gili

Keindahan wisata di Lombok selain dipantai Senggigi adalah kawanan pulau kecil yang terdiri dari Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan, pulau-pulau kecil ini terletak di sebelah barat laut pulau Lombok.

Meskipun berada diseberang pulau, kawasan ini dapat dicapai dengan angkutan umum yang akan mengantarkan anda menuju pelabuhan Bangsal, dari sini perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu motor sewaan.

Diantara ketiga gili, gili trawangan yang banyak diminati turis, maklum saja karena fasilitas dipulau ini paling lengkap, misalnya pub, bar kafe dan restoran cepat saji.
Wisata Keliling Kota

Bosan kalau hanya memandangi pantai dan laut, kita bisa mengunjungi Ampenan, kota tua multietnis di daerah ini. Lalu ke Mataram (Taman Mayura atau Pura Meru), Cakranegara, dan Sweta.

Di tempat kota ini cidomo, sebutan alat angkutan seperti dokar, memenuhi hampir semua ruas jalan. ''Dengan cidomo kita bisa menikmati kota tua Ampenan''
Wisata Budaya Lombok Selatan

Desa Banyu Mulek, pusat pembuatan gerabah khas Lombok yang tersohor. Karena keunikannya, gerabah asal desa ini sangat menarik perhatian, khususnya pelancong asing.
Para wanita di desa ini telah membuat peralatan gerabah sejak abad ke-16, secara turun temurun. Cinta dan sakit Dalam proses pembuatan gerabah di Banyu Mulek, para perajin menggunakan peralatan dan material yang sederhana dan tradisional.

Dari desa ini, perjalanan dilanjutkan ke Sukarara. Di sinilah wanita-wanita suku Sasak, penduduk asli Lombok, mengais kehidupan dengan kamampuan seni, yakni menenun kain. Sejak abad 16, para wanita di desa ini diharuskan belajar menenun dan keahlian ini diajarkan turun temurun. Mereka menggunakan peralatan dan material yang sederhana dan sangat tradisional,'' ujar Nuarta.

Nama Sukarara memiliki arti cinta dan sakit. Artinya, jika seorang wanita tidak bisa menenun maka mereka tidak akan dicintai oleh pria. Makna inilah tampaknya yang mendorong para wanita di desa itu mau tidak mau harus pandai menenun.

Sade dan Rambitan juga merupakan lokasi wisata yang tidak bisa begitu saja dilewatkan jika datang ke Lombok. Lokasi yang berada di jalur pantai Kuta Lombok ini, merupakan desa adat Sasak yang sudah ada sejak abad ke-14 dan merupakan cikal bakal suku Sasak, penduduk asli daerah ini.

Dari desa adat Anda bisa kembali menikmati indahnya pantai di Lombok Barat ini, yaitu Pantai Kuta, untuk santap siang di restoran sepanjang pantai. Hampir seluruh restoran di pantai ini menyuguhkan sea food yang khas. Kuta di Bali dan Kuta di Lombok sungguh jauh berbeda. Kuta di Lombok masih teramat perawan, belum dipenuhi hingar bingar kehidupan malam sebagaimana di Bali.
Daerah Tujuan Wisata di Lombok

Di bawah ini beberapa daerah yang layak dikunjungi saat anda berlibur ke Lombok:
  1. Suranadi. Di sini ada hotel lengkap dengan kolam renang air hangat dan lapangan tennis. Juga ada pura Hindu tertua, berlokasi 17 km jika naik kendaraan dari kota Mataram.
  2. Lingsar. Pura dengan ikan keramat di dalam kolam, lokasi 9 km dengan naik kendaraan dari kota Mataram.
  3. Narmada. Kebun Raya Lombok, dengan kolam renang, serta ada pura Hindu yang sering digunakan umat Hindu untuk bersembahyang, lokasi 12 km dengan kendaraan dari kota Mataram.
  4. Batu Bolong. Terdapat pura diatas batu karang yang menjorok ke laut, dan jika cuaca cerah bisa melihat gunung Agung di pulau Bali, serta bagus untuk melihat pemandangan saat sunset. Lokasi 8 km dengan kendaraan dari kota Mataram. Untuk memasuki area, maka kita diwajibkan memakai pita kuning dari kain (dapat menyewa di lokasi), yang dipasang melingkari pinggang. Pemandangan disini indah sekali, air laut menerobos melalui sela-sela batu karang yang berlubang, menimbulkan bunyi gemerosak. Sayang saat saya kesini, cuaca masih mendung selepas turun hujan, tapi pemandangan indah sekali. Matahari mengintip di sela-sela awan, dan cahayanya jatuh terpantul di air laut.
  5. Senggigi. Pantai alam berpasir putih yang bersih, dikelilingi hotel, losmen dan bungalow. Sangat indah sekali, terutama jika waktu sunrise maupun sunset. Lokasi 10 km dengan kendaraan dari kota Mataram.Di pantai banyak penjaja cinderamata, berupa mutiara budidaya air tawar yang berwarna warni, mulai dari harga Rp.25.000,- Juga penjaja kaos bertuliskan Lombok dan Senggigi, serta ukiran khas Lombok pada kayu, bisa berupa tempat buah, topeng dan lain-lain.
  6. Sire Beach. Taman laut dengan exotic coral dan ikan yang berenang kian kemari. Berlokasi 36 km dengan kendaraan dari kota Mataram.
  7. Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Pulau kahyangan di utara Lombok, dikelilingi taman laut. Disini banyak orang diving maupun surfing. Di pulau ini sudah banyak hotel dan losmen, sehingga bisa menginap disini, pantainya masih asli. Untuk mencapai lokasi ini bisa menggunakan kapal motor.
  8. Sukarare. Desa tempat orang menenun, disinilah jika ingin membeli kain tenun tradisional khas Lombok, serta melihat bagaimana para penenun melakukan pekerjaannya. Lokasi 25 km dengan kendaraan dari kota Mataram.
  9. Rambitan/Sade. Desa asli Lombok, dengan rumah tradisional suku Sasak, lokasi 50 km dengan kendaraan dari kota Mataram.
  10. Kuta/Tanjung Aan. Pantai Mandalika dengan lampu-lampu yang berkilauan , dimana kita bisa berenang, terdapat hotel dan restoran. Setiap tahun ada perayaan menangkap/melihat Nyale, lokasi 56 km dengan kendaraan dari kota Mataram.
  11. Mataram. Mataram adalah ibu kota propinsi Nusa Tenggara Barat. Sedangkan Ampenan merupakan kota pelabuhan lama (sekarang sudah pindah ke Lembar). Kota Ampenan berciri khas arsitektur kuno, yang bila dibersihkan dan dirawat dengan baik, akan menjadi daerah tujuan wisata yang digemari. Di kota Mataram (yang sudah menjadi satu kesatuan dengan kota Ampenan dan kota Cakranegara) kita bisa wisata kuliner, dengan makan makanan Lombok yang ciri khasnya adalah pedas. Di Jakarta kita sering melihat rumah makan Taliwang, yang ternyata Taliwang adalah nama suatu daerah, yang awalnya banyak penjual makanan khas Lombok di daerah ini. Makanan khas Lombok, antara lain: Plecing kangkung, ayam plecingan, ayam julat (ayam yang bumbunya pedas sekali), sambel beberok. Plecing ternyata merupakan nama masakan, sehingga dikenal masakan kangkung yang diberi /dimasak bumbu plecing, ayam yang dimasak plecing (ayam diberi bumbu pedas, didiamkan, dibakar/digoreng, kemudian diberi bumbu pedas lagi). Sambel beberok adalah sambel yang dibuat dari irisan terong ungu, irisan bawang merah, irisan tomat dan cabe, disajikan bersama makanan khas Lombok lainnya. Minuman yang khas adalah kelapa madu, terdiri dari air kepala muda, dan kelapa mudanya di suwir-suwir serta diberi madu…ehhm…sedaaap. Untuk membeli oleh-oleh kain tenun khas Lombok, bisa di Cilinaya Shopping Centre.
  12. Cakranegara. Merupakan kota bisnis, terdapat pasar pertanian, pasar burung, dan mata air Mayura serta pura Meru, pura terbesar di Lombok. Cakranegara konon dulunya merupakan bekas kerajaan, namun bekas kerajaan (situs) sudah tak bisa dikenali. Jika ingin oleh-oleh makanan, maka bisa membeli kaki ayam goreng, telur asin dan berbagai manisan dari rumput laut.

PENTINGNYA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

KATA PENGANTAR

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdasakan kehidupan bangsa dan untuk itu setiap warga Negara Indonesia berhak memperoleh kehidupan yang bermutu sesuai minat dan bakat yang dimiliki tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan Gender.
Tantangan dalam pendidikan adalah menyiapkan peserta didik untuk hidup di zaman millennium ketiga, hal ini disebabkan karena pada zaman tersebut sebagian besar apa yang terjadi dan kondisinya belum dikenal, penuh akselerasi yang luar biasa, penuh perubahan seta penuh tantangan.
Suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan adalah “Belajar”, belajar hendaknya dapat melihat kedepan dan belajar untuk mengantisipasi realita ini menjadi semakin penting bagi peserta didik untuk mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler dan kelenturan dalam pemikiran serta kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara kritis dan kreatif.
Surakarta , Maret 2008
Tim penulis

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis (Renstra) Depdiknas 2005-2009 menekankan bahwa perspektif pembangunan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan aspek intelektual saja melainkan juga watak, moral, sosial, dan fisik peserta didik atau dengan kata lain menciptan manusia Indonesia seutuhnya. Semua jenjang lembaga pendidikan formal (Sekolah) mempunyai tugas untuk mensintesa itu semua.

Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif sekolah. Secara Yuridis, pengembangan kegiatan ekstrakurikuler memiliki landasan hukum yang kuat, karena diatur dalam surat Keputusan Menteri yang harus dilaksanakan oleh sekolah, salah satu keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif di sekolah pengaturan kegiatan ekstrakurikuler dalam keputusan ini terdapat pada Bab 5 pasal 9 ayat 2 “pada tengah semester 1 dan 2 sekolah melakukan kegiatan olahraga dan seni ( porseni ), karya wisata, lomba kreatifitas atau praktek pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan pendidikan seutuhnya.” Dalam bagian lampiran keputusan mendiknas ini juga dinyatakan liburan sekolah atau madrasah selama bulan ramadhan diisi dan dimanfaatkan untu melaksanakan berbagai kegiatan, yang diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman atau amaliah agama termasuk kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang bermuatan moral.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di dalam latar belakang diatas dapat difokuskan telaahnya pada 3 permasalahan :

1. Mengapa ekstrakurikuler itu penting ?

2. Apakah yang menjadi inti dari egiatan ekstrakurikuler ?

3. Apakah yang menjadi muatan dalam kegiatan ekstrakurikuler ?

C. Tujuan

Pada umumnya pendidikan bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang memungkinkan siswa didik untuk mengembangkan ptensi, bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan masyarakat.

Kegiatan ekstraurikuler diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang diminati siswa untu memperoleh pengetahuan dan pengalaman terhadap berbagai mata pelajaran yang pada suatu saat nanti bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari, melalui kegiatan ekstrakurikuler aan memberikan sumbangan yang berarti bagi siswa untuk mengembangkan miat-minat baru, menanamkan tanggung jawab sebagai warga negara, melalui pengalaman-pengalaman dan pandangan-pandangan kerja sama dan terbiasa dengan kegiatan mandiri.

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Konsep pengembangan Diri Siswa Melaui Kegiatan Ekstrakurikuler.

1. Pengertian kegiatan ekstrakurikuler

Pengertian ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwenang di sekolah / madrasah.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi kegiatan ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untu diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

b. Misi

• Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta idik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.

• Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengekspresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

3. Fungsi kegiatan ektrakurikuler

a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.

b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

4. Prinsip kegiatan ektrakurikuler

a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat, minat peserta didik masing-masing.

b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.

c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggebirakan peserta didik.

e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta didi untuk beerja dengan baik dan berhasil.

f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

5. Format kegiatan

a. Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan.

b. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.

c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik dalam satu kelas.

d. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstraurikuler yang diikuti peserta didik antar kelas atau antar sekolah.

e. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan diluar kelas atau kegiatan lapangan.

B. Pentingnya Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler itu penting dapat diartikulasikan kedalam 3 lingkup pendidikan nilai (Menurut Taylor), yaitu :
1. Pendidikan nilai adalah cara terencana yang melibatkan sejumlah pertimbangan nilai-nilai edukatif, baik yang tercakup dalam manajemen pendidikan maupun dalam kurikulum pendidikan.Dari hal yang paling luas sampai yang paling sempit. Cara dapat diwakili oleh pencapaian visi dan misi untuk pengembangan nilai, moral, etika, dan estetika sebagai keseluruhan dimensi pendidikan sampai pada tindakan guru dalam melakukan penyadaran nilai-nilai pada peserta didik.

2. Pendidikan nilai adalah situasi yang berpengaruh tehadap pekembangan pengalaman dan kesadaran nilai pada peserta didik. Situasi dapat berupa suasana yang nyaman, harmonis, teratur, akrab dan tenang. Sebaliknya, situasi dapat berupa suasana yang kurang mendukung bagi perkembangan peserta didik, misalnya suasana bermusuhan, semrawut, acuh tak acuh, dsb. Semua situasi pendidian tersebut berpengaruh terhadap pengembangan kesadaran moral siswa, karena hal itu melibatkan pertimbangan-pertimbangan psikologis seperti persepsi, sikap, kesadaran dan keyakinan mereka.

3. Pendidikan nilai adalah peristiwa seketika yang dialami peserta didik. Artinya pendidikan nilai berlangsung melaui sejumlah kejadian yang tidak terduga, seketika, sukarela, dan spontanitas. Semua tidak direncanakan sebelumnya, tidak dikondisikan secara sengaja dan dapat terjadi kapan saja. Penggalan-penggalan peristiwa seperti itu merupakan hidden curriculum yang dalam kasus pengalaman tertentu dapat berupa suatu kejadian kritis (critical incident) yang mampu mengubah tatanan nilai dan perilaku seseorang (peserta didik).

Tiga lingkup pendidikan nilai yang diuraikan di atas memberikan gambaran bahwa proses belajar nilai pada peserta didik melibatkan semua cara, kondisi, dan peristiwa pendidikan. Karena itu, peserta didik membutuhkan keterlibatan langsung di luar jam tatap muka di kelas atau sering disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler.

C. Inti dari Kegiatan Ekstrakurikuler

Pengembangan kepribadian peserta didik merupakan inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler. Karena itu, profil kepribadian yang matang merupakan tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan kepribadian yang matang dalam konteks pengembangan kegiatan ekstrakurikuler tentunya dalam tahap-tahap kemampuan peserta didik . Merea dituntut untuk memiliki kematangan dan keutuhan dalam lingkup dunia hunian mereka sebagai anak yang tengah belajar. Mereka mampu mengembangkan bakat dan minat, menghargai orang lain, bersikap kritis, terhadap suatu kesenjangan, berani mencoba hal-hal positif yang menantang, peduli terhadap lingkungan, sampai pada melakuan kegiatan-kegiatan intelektual dan ritual keagamaan.

Dalam konteks Pendidikan Nasional, semua cara, kondisi, dan peristiwa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebaiknya diaraha pada kesadaran nilai-nilai universal agama sekaligus pada upaya pemeliharaan beragam. Karena itu, pad beberapa sekolah, program ekstrakurikuler dikembangkan secara integral baik dalam pengalaman fisik maupun dalam pengalaman psikis. Model-model pengembangan kegiatan ekstrakurikuler hendaknya selalu diarahkan secara integral untuk mencapai tahapan-tahapan perkembangan kepribadian peserta didik yang matang.

D. Muatan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dapat dikembangkan dalam beragam cara dan isi. Penyelenggaraan kegiatan yang memberikan kesempatan luas kepada pihak sekolah, pada gilirannya menuntut pimpinan sekolah, guru, siswa, dan pihak yang berkepentingan lainnya untuk secara kreatif merancang sejumlah kegiatan sebagai muatan kegiatan ekstrakurikuler. Muatan-muatan kegiatan yang dapat dirancang oleh guru/ pembina antara lain:

1. Progaram Keagamaan

Program ini bermanfaat bagi peningkatan kesadaran moral beragama peserta didik. Dalam konteks Penidikan Nasional hal itu dapat dikembangkan sesuai dengan jenis kegiatan yang terdapat dalam lampiran Kepmen Diknas No. 125 /U/ 2002 antara lain: pesantren kilat, tadarus, shalat berjamaah, shalat tharawih, latihan dakwah, baca tulis Al-Qur’an, pengumpulan zakat, dll, atau melalui program keaagamaan yang secara terintegrasi dengan kegiatan lain, misalnya: latihan nasyid, seminar, dll.

2. Pelatihan Profesional

Pelatihan profesioal yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu bermanfaat bagi peserta didik dalam pengembangan keahlian khusus. Jenis kegiatan ini misalnya: aktivitas jurnalistik, kaderisasi kepemimpian, pelatihan manajemen, dan kegiatan sejenis yang membekali kemampuan professional peserta didik.

3. Organisasi Siswa

Organisasi siswa dapat menyediakan sejumlah program dan tanggung jawab yang dapat mengarahkan siswa pada pembiasaan hidup berorganisasi. Seperti halnya yang berlaku saat ini : Osis, PMR, Pramuka, kelompk pecinta alam merupakan jenis organisasi yang dapat lebih diefektifkan fungsinya sebagai wahana pembelajaran nilai dalam berorganisasi.

4. Rekreasi dan Waktu Luang

Rekreasi dapat membimbing siswa untuk penyadaran nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan. Rekreasi tidak hanya sekedar berkunjung pada suatu tempat yang indah atau unik, tetapi dalam kegiatan ini perlu dikembangkan cara-cara menulis laporan singkat tentang apa yang disaksikan untuk kemudian dijadikan bahan diskusi di kelas. Demikian pula waktu luang, perlu diisi dengan kegiatan lahraga atau hiburan yang dikelola dengan baik.

5. Kegiatan Kultural / Budaya

Kegiatan kultural adalah kegiatan yang berhubungan dengan penyadaran peserta didik tehadap nilai-nilai budaya. Kegiatan orasi seni, kursus seni, kunjungan ke museum, kunjungan ke candi atau tempat-tempat bersejarah lainnya merupakan program kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan. Kegiatan-kegiatan inipun sebaiknya disiapkan secara matang sehingga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri.

6. Program Perkemahan

Kegiatan ini mendekatkan peserta didik dengan alam. Karena itu agar kegiatan ini tidak hanya sekedar hiburan atau menginap di alam terbuka, sejumlah kegiatan seperti perlombaan olahraga, kegiatan intelektual, uji ketahanan, uji keberanian dan penyadaran spiritual merupakan jenis kegiatan yang dapat dikembangkan selama program perkemahan ini berlangsung.

7. Program Live in Exposure

Live in exposure adalah program yang sengaja dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyingkap nilai-nilai yang berkembang di masyarakat serta kehidupan masyarakat untuk beberapa lama. Mereka aktif mengamati, melakukan wawancara dan mencatat nilai-nilai yang berkembang di masyarakat, kemudian menganalisis nilai-niali itu dalam kaitannya dengan kehidupan di sekolah.

BAB 3
PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan.

1. Kegiatan ekstrakurikuler sangat penting dalam pendidikan nilai karena dalam kegiatan tersebut siswa mendapatkan pengalaman langsung, terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut dan menyediakan cukup waktu diluar jam efektif pelajaran, sehingga pendidikan nilai lebih terakomodasi melalui aktivitas kegiatan ekstrakurikuler.

2. Pengembangan profil kepribadian yang matang, peserta didik merupakan inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler.

3. Muatan dalam kegiatan ekstrakurikuler meliputi :

a. peningkatan kesadaran moral beragama

b. pelatihan prfesional yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu

c. pembiasaan hidup berorganisasi

d. penyadaran nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan

e. penyadaran peserta didik terhadap nilai-nilai budaya

f. penyikapan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat

B. Saran

a. Sekolah hendaknya menyeimbangkan antara academic building dan karakter building.

b. Kegiatan ekstrakurikuler sebagai satu wahana character building bagi peserta didik hendaknya dikelola secara bai dan professional.

DAFTAR PUSTAKA

Marsudi, Saring. 2003. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
www.ex-kul-smk6.com.
http/www.wikipedia_blog-spot.com.

Selasa, 03 Maret 2009

CLIPPING (MORPHOLGY)

In linguistic, clipping is the word formation process which consists in the reduction of a word to one of its parts (Marhad 1969).Clipping is also know as “truncation” or “shortening.”

According to Marchand (1969), clippings are not coined as words belonging to the standard vocabulary of a language. They originate as term of a special group like schools, army, police, the medical profession, etc. In the intimacy of a milieu where a hint is sufficient to indicate the whole.

For example : exam(ination), math(ematic), and lab(oratory) originated in school slang, spec(ulation), and tick(et = credit) in stock exchange slang, and vet(eran), and cap(tain) in army slang. While clipping terms of some influential groups can pass into common usage, becoming part of standard English, clippings of asocially unimportant class or group will remain group slang.

Clipping mainly consists of the following types:

1. Back clipping

Back clipping or apocopation is the most common type, in wich the beginning is retained. The unclipped original may be either a simple or a compsite.

For example :

· ad (advertisement)

· cable (cablegram)

· doc (doctor)

· exam (examination)

· fax (facsimile)

· gas (gasoline)

· syn (syndrome)

· ham (hamburger)

· lux (luxuriant)

· syn (synonym)

· pho (phonology)

· ox (oxygen)

· trad ( trademant)

· trac (tractor)

· op (optional)

· fair (fairway)

· sym (symbol)

· ex (excavation)

· zoo (zoology)

· tem (terminology)

· deb (debutante)

· gym (gymnastic, gymnasium)

· math (mathematics)

· memo (memorandum)

· mutt (mutthnhead)

· pub (public house)

· pop (popular concert)

· eye (eyebrow)

· trad (traditional jazz)

2. Fore-clipping

Fore-clipping or aphaeresis retains the final part.

For example :

· chute (parachute)

· coon (raccoon)

· gator (alligator)

· copter (helicopter)

· vise (improvise)

· quet (sobriquet)

· rity (sonority)

· son (grandson)

· date (validate)

· ly (friendly)

· pin (hairpin)

· lust (wonderlust)

· phone (telephone)

· stone (gallstone)

· pose (interpose)

· bag (feedbag)

· board (keyboard)

· chief (kerchief)

· wrote (underwrote)

· down (facedown)

· tion (valuation)

· pike (turnpike)

· card (timecard)

· box (tinderbox)

· berry (blackberry)

· place (birthplace)

· bard (blackboard)

· versally (universally)

· cloth (sackcloth)

· varsity (university)

· ration (corporation)

3. Middle clipping

In middle clipping or syncope, the middleof the word is retained.

For example :

· flu (influenza)

· carbon (bicarbonate)

· figure (configuration)

· fec (defective)

· fla (deflation)

· mention (aforementioned)

· limit (unlimited)

· jams or jammies (pajamas/pyjamas)

· polly (apollinaris)

· shirnk (head-shrinker)

· grap (telegraphy)

· tion (affexctionately)

· tec (detective)

4. Complex clipping

Clipped forms are also used in compounds. One part of the original compound most often remains intact.

For example :

· cablegram (cable telegram)

· op art (optical art)

· org-man (organization man)

· linocut (linoleum cut)

Sometimes both halves of a compound are clipped as in navicert (navigation certificate). In these cases it is difficult to know wheter the resultans formation should be treated as a clipping or as a blend, for the border between the two types is not always clear. According to bauer (1983), the easiest way to draw the distinction is to say that those forms which retain compound stress are clliped compounds, whereas those that take simple word stress are not. By this criterion bodbiz, chicom, comsymp, intelsat, midcult, pro-am, sci-fi, and sitcm are all cmpounds made of clipping.

Class Word in Indonesians Language

Not endless talk about the class of word in Indonesian language,both in seminars or discussions in the language and writing books are up to now.

Why class word in Indonesian language so much attention? Because the class word is one of the aspects of the total language of central Indonesian language . Therefore, if you want to understand grammar Indonesian like people must first understand the class word in Indoesian Language.

Class word in the language of this book is a complete and specifically discuss the word in class English. There are 13 classes said the proposed Hari Murti Kridalaksana in this book, respectively: (1) verba (2) adjectiva (3) nominal (4) pronoun (5) numeralia (6) adverbia (7) intergativa (8) demonstrative (9) artikula (10) preporsisi (11) conjunction (12) category fatis and (13) interjection. And for every class this author always include a number of examples and use the table to facilitate understanding.

English teacher from elementary until high school can surely have many benefit from this book. Similarly, students majoring in English and English lecturers in universities.

Global Monetary Crisis

Global monetary crisis become important problem within one month, it is affect from monetary crisis in United State. Many coutry confuseto find solution for this problem, they confuse while their investasi business go down. Why? Because the famous place investor in United State “ Lehman Brother “ bankrupt until all investor together keep taking their share from market bank and become impact to all world.
Global monetary crisis make export-import business become go down and demand from United State canceled.The price of importr become very expensive and the commodity export stoped.
So, to solution the government must given warning to all people, we must buy Indonesian product. Don’t follow to buy share in bursa efek because share business is a not certain business,and make real business than share business.

Prohibited to Drivers

In the modern era such as this people have been accustomed to use the phone in anywhere. And now, handphone become a sophisticated communication and make people easily communicate with friends, family, and business partner in anywhere. But there are some people who do not use the phone in place.

Many people use the phone when they are driving, they do not reflect the impact of what can happen when a call while driving, besides endangering their self and can also endangering other, when we drive we must serious, but when using the phone while driving can become accident traffic. The police must find solution to prevent.

And now, in the big cities already have a rule drivers. They can not telephone while driving, plice have prohibition to not use the phone while driving, they will given the punishment to drivers, such as a letter warning and fine in order they not use the phone while diving again. I think it is good rule because, it is ti safety the divers and other.

Divorce Parents

Parents is a shelter for children and parents is one of important factor for the development of a children. But now many divorce parents only because the parents maintain their principles. They do not effect divorce parents to their children. Divorce parents will cause many negative effect on the development of children, and psychological impact will be very influential on the development of physical, health, and education of children.

The impact of divorce parents is the psychological a child will feel shame and not comfortable when the child play with their friends.The impact of psychology also disturb the physical development and health of a child. A child with divorce parents will be easy to sick and always not happy.

Divorce parents will also affect to development of education of child, they will feel lazy in the study or can not comfortable if learning in school. Even, a child who does not want to go to school anymore because it felt shame with his friends.

GURU SEBAGAI FASILITATOR

Dalam konteks pendidikan, istilah fasilitator semula lebih banyak diterapkan untuk kepentingan pendidikan orang dewasa (andragogi), khususnya dalam lingkungan pendidikan non formal. Namun sejalan dengan perubahan makna pengajaran yang lebih menekankan pada aktivitas siswa, belakangan ini di Indonesia istilah fasilitator pun mulai diadopsi dalam lingkungan pendidikan formal di sekolah, yakni berkenaan dengan peran guru pada saat melaksanakan interaksi belajar mengajar. Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa sebagai fasilitator, guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.

Peran guru sebagai fasilitator membawa konsekuensi terhadap perubahan pola hubungan guru-siswa, yang semula lebih bersifat “top-down” ke hubungan kemitraan. Dalam hubungan yang bersifat “top-down”, guru seringkali diposisikan sebagai “atasan” yang cenderung bersifat otoriter, sarat komando, instruksi bergaya birokrat, bahkan pawang, sebagaimana disinyalir oleh Y.B. Mangunwijaya (Sindhunata, 2001). Sementara, siswa lebih diposisikan sebagai “bawahan” yang harus selalu patuh mengikuti instruksi dan segala sesuatu yang dikehendaki oleh guru.

Berbeda dengan pola hubungan “top-down”, hubungan kemitraan antara guru dengan siswa, guru bertindak sebagai pendamping belajar para siswanya dengan suasana belajar yang demokratis dan menyenangkan. Oleh karena itu, agar guru dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator seyogyanya guru dapat memenuhi prinsip-prinsip belajar yang dikembangkan dalam pendidikan kemitraan, yaitu bahwa siswa akan belajar dengan baik apabila:

  1. Siswa secara penuh dapat mengambil bagian dalam setiap aktivitas pembelajaran
  2. Apa yang dipelajari bermanfaat dan praktis (usable).
  3. Siswa mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan secara penuh pengetahuan dan keterampilannya dalam waktu yang cukup.
  4. Pembelajaran dapat mempertimbangkan dan disesuaikan dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya dan daya pikir siswa.
  5. Terbina saling pengertian, baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa

Di samping itu, guru seyogyanya dapat memperhatikan karakteristik-karakteristik siswa yang akan menentukan keberhasilan belajar siswa, diantaranya:

  1. Setiap siswa memiliki pengalaman dan potensi belajar yang berbeda-beda.
  2. Setiap siswa memiliki tendensi untuk menentukan kehidupannnya sendiri.
  3. Siswa lebih memberikan perhatian pada hal-hal menarik bagi dia dan menjadi kebutuhannnya.
  4. Apabila diminta menilai kemampuan diri sendiri, biasanya cenderung akan menilai lebih rendah dari kemampuan sebenarnya.
  5. Siswa lebih menyenangi hal-hal yang bersifat kongkrit dan praktis.
  6. Siswa lebih suka menerima saran-saran daripada diceramahi.
  7. Siswa lebih menyukai pemberian penghargaan (reward) dari pada hukuman (punishment)
Selain dapat memenuhi prinsip-prinsip belajar dan memperhatikan karakteristik individual, juga guru dapat memperhatikan asas-asas pembelajaran sebagai berikut:

Kemitraan, siswa tidak dianggap sebagai bawahan melainkan diperlakukan sebagai mitra kerjanya
Pengalaman nyata, materi pembelajaran disesuaikan dengan pengalaman dan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Kebersamaan, pembelajaran dilaksanakan melalui kelompok dan kolaboratif.
Partisipasi, setiap siswa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan sehingga mereka merasa bertanggung jawab atas pelaksanaan keputusan tersebut, sekaligus juga bertanggung atas setiap kegiatan belajar yang dilaksanakannya.
Keswadayaan, mendorong tumbuhnya swadaya (self supporting) secara optimal atas setiap aktivitas belajar yang dilaksanakannya.
Manfaat, materi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat memberikan manfaat untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa pada masa sekarang mau pun yang akan datang.
Lokalitas, materi pembelajaran dikemas dalam bentuk yang paling sesuai dengan potensi dan permasalahan di wilayah (lingkungan) tertentu (locally specific), yang mungkin akan berbeda satu tempat dengan tempat lainnya.

Pada bagian lain, Wina Senjaya (2008) mengemukakan bahwa agar guru dapat mengoptimalkan perannya sebagai fasilitator, maka guru perlu memahami hal-hal yang berhubungan dengan pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar. Dari ungkapan ini, jelas bahwa untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator, guru mutlak perlu menyediakan sumber dan media belajar yang cocok dan beragam dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan tidak menjadikan dirinya sebagai satu-satunya sumber belajar bagi para siswanya.

Terkait dengan sikap dan perilaku guru sebagai fasilitator, di bawah ini dikemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan guru untuk dapat menjadi seorang fasilitator yang sukses:

  1. Mendengarkan dan tidak mendominasi. Karena siswa merupakan pelaku utama dalam pembelajaran, maka sebagai fasilitator guru harus memberi kesempatan agar siswa dapat aktif. Upaya pengalihan peran dari fasilitator kepada siswa bisa dilakukan sedikit demi sedikit.
  2. Bersikap sabar. Aspek utama pembelajaran adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa itu sendiri. Jika guru kurang sabar melihat proses yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, maka hal ini sama dengan guru telah merampas kesempatan belajar siswa.
  3. Menghargai dan rendah hati. Guru berupaya menghargai siswa dengan menunjukan minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka
  4. Mau belajar. Seorang guru tidak akan dapat bekerja sama dengan siswa apabila dia tidak ingin memahami atau belajar tentang mereka.
  5. Bersikap sederajat. Guru perlu mengembangkan sikap kesederajatan agar bisa diterima sebagai teman atau mitra kerja oleh siswanya
  6. Bersikap akrab dan melebur. Hubungan dengan siswa sebaiknya dilakukan dalam suasana akrab, santai, bersifat dari hati ke hati (interpersonal realtionship), sehingga siswa tidak merasa kaku dan sungkan dalam berhubungan dengan guru.
  7. Tidak berusaha menceramahi. Siswa memiliki pengalaman, pendirian, dan keyakinan tersendiri. Oleh karena itu, guru tidak perlu menunjukkan diri sebagai orang yang serba tahu, tetapi berusaha untuk saling berbagai pengalaman dengan siswanya, sehingga diperoleh pemahaman yang kaya diantara keduanya.
  8. Berwibawa. Meskipun pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang akrab dan santai, seorang fasilitator sebaiknya tetap dapat menunjukan kesungguhan di dalam bekerja dengan siswanya, sehingga siswa akan tetap menghargainya.
  9. Tidak memihak dan mengkritik. Di tengah kelompok siswa seringkali terjadi pertentangan pendapat. Dalam hal ini, diupayakan guru bersikap netral dan berusaha memfasilitasi komunikasi di antara pihak-pihak yang berbeda pendapat, untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya.
  10. Bersikap terbuka. Biasanya siswa akan lebih terbuka apabila telah tumbuh kepercayaan kepada guru yang bersangkutan. Oleh karena itu, guru juga jangan segan untuk berterus terang bila merasa kurang mengetahui sesuatu, agar siswa memahami bahwa semua orang selalu masih perlu belajar
  11. Bersikap positif. Guru mengajak siswa untuk mamahami keadaan dirinya dengan menonjolkan potensi-potensi yang ada, bukan sebaliknya mengeluhkan keburukan-keburukannya. Perlu diingat, potensi terbesar setiap siswa adalah kemauan dari manusianya sendiri untuk merubah keadaan

Sumber:
Sindhunata. 2001. Pendidikan: Kegelisahan Sepanjang Zaman, Yogyakarta : Kanisius
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Proyek P2MPD. 2000. Fasilitator dalam Pendidikan Kemitraan (Materi IV-4-1). Jakarta.

FOLKLOR UMBUL MANTEN, PROPOSAL

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kebudayaan pada hakikatnya merupakan wujud dari upaya manusia dalam menanggapi lingkungan secara aktif. Kemampuan manusia dalam menanggapi lingkungannya secara aktif dimungkinkan karena adanya kemampuan dan kebersihan manusia dalam menggunakan lambang-lambang yang diberi makna dan arti secara sistematis, sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai sarana komunikasi dan interaksi secara efektif. Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan bersifat dinamis, dimana kebudayaan akan berkembang selama masyarakat pendukungnya masih ada dalam mengembangkan kebudayaan.

Berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia menimbulkan suku bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya yang masing-masing memiliki kekhasan tersendiri. Dari keanekaragaman tersebut melahirkan suatu kehidupan sastra yang unik. Dari sinilah timbul bahwa pengkajian terhadap sastra merupakan kajian yang cukup menarik. Dengan memperhatikan segi media yang digunakan, sastra yang tersebar menggunakan media lisan yang penyebarannya pada umumnya melalui tutur kata, itulah sebabnya ada yang menyebutkan sebagai tradisi lisan (oral tradition).

Hal tersebut di atas menyiratkan bahwa kebudayaan sebagai hasil kreatifitas manusia, hasil aktifitasnya maupun hasil karya manusia, di dalamnya terkandung juga nilai-nilai atau ide dari manusia. Segala gagasan dan angan angan, keinginan atau pun cita-cita manusia terefleksi ke dalam hasil karya mereka yang disebut dengan kebudayaan. Nilai-nilai atau ide yang terdapat di dalam suatu kebudayaan, terbentuk secara sangat manusiawi dan pribadi sifatnya. Oleh karena itu, setiap benda budaya menandai nilai tertentu, menunjukkan maksud serta gagasan penciptanya.

Kebudayaan yang sangat kompleks tersebut terkandung unsur-unsur universal yang ada di dunia ini. Unsur-unsur kebudayaan tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi tujuh unsur kebudayaan yang disebut sebagai isi pokok dari kebudayaan di dunia. Unsur-unsur kebudayaan yang universal tersebut selanjutnya diambil menjadi tujuh unsur kebudayaan yang dapat disebut sebagai isi pokok dari setiap kebudayaan di dunia (Koentjaraningrat, 1990: 203) yakni bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, kesenian. Di antara sekian banyak bagian kebudayaan tersebut merupakan bagian dari folklor.

Folklor sebagai bagian dari kebudayaan seperti bagian kebudayaan yang lainnya, di dalamya juga terkandung nilai-nilai budaya serta gagasan-gagasan masyarakat. Lewat folklor dapat dipelajari segala aspek kehidupan masyarakat segala keinginan mereka yang terefleksikan secara implisit maupun eksplisit di dalam suatu folklor.

Folklor sebagai suatu disiplin atau cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, di Indonesia belum lama dikembangkan orang (Danandjaja, 1991: 1). Folklor dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya, yaitu: folklor lisan, folklor sebagaian lisan, dan folklor bukan lisan (Brunvand, dalam Danandjaya, 1991: 21 ). Adapun folklor lisan juga masih dibagi dalam beberapa kelompok, di antaranya adalah cerita prosa rakyat. Sebagai sebuah jenis sastra yang hidup dalam tradisi lisan, cerita prosa rakyat tiada terunut lagi akan siapa nama pengarangnya (anonim). Hal ini menjadi salah satu dari ciri-ciri pengenal folklor. Yang ada hanya bahwa cerita prosa rakyat lahir dari suatu masyarakat tradisional yang masih memegang teguh tradisi lisannya. Cerita tersebut berkembang, menjadi besar, dan menghilang di dalam masyarakat pemiliknya. Hubungan di antara ke duanya, cerita rakyat dan pemiliknya, bukan merupakan sesuatu yang dicari-cari atau hanya mengada-ada saja, sebab, sudah jelas bahwa cerita prosa rakyat itu menampilkan gambaran kehidupan sebagai produk sosialnya.

Salah satu bentuk cerita rakyat yang menarik untuk diteliti adalah cerita rakyat yang berkenaan dengan asal-usul penamaan suatu tempat. Cerita rakyat tersebut apabila dikelompokkan, termasuk pada genre cerita rakyat legenda setempat (local legends). Penamaan suatu tempat tidak muncul begitu saja, tetapi berkaitan dengan berbagai hal yang pada intinya menyangkut kebudayaan suatu masyarakat.

Cerita rakyat tidak sekedar hidup dan tersebar dalam masayarakat, namun juga memiliki arti penting dan fungsi-fungsi tertentu bagi kolektif pemiliknya. Pengkajian terhadap cerita rakyat bisa dijadikan sarana yang tepat untuk penamaan nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat yang sekarang ini sudah banyak dilupakan, selain untuk perkembangan sastra lisan itu sendiri. Usaha untuk menggali, memperkenalkan, menghidupi dan mengembangkan budaya tradisional yang bernilai positif itu sangat perlu dan tidak hanya untuk tradisi itu sendiri, tetapi lebih luas juga berguna dalam menunjang pembangunan nasional. Cerita rakyat Umbul Manten adalah salah satu dari bentuk cerita rakyat. Dengan memperhatikan beberapa hal di atas, timbul ketertarikan penulis untuk mengetahui secara mendalam mengenai cerita rakyat yang berkaitan dengan asal usul Umbul Manten dan nilai budaya yang terdapat dalam cerita rakyat Umbul Manten. Atas dasar itulah penulis melakukan penelitian terhadap cerita rakyat di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten dengan judul

“Asa Usul Terjadinya Umbul Manten dan Umbul Pelem”

2. Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini ada dua masalah yang perlu dicari jawabannya.

  1. Bagaimanakah cerita rakyat Umbul Manten dan Umbul Pelem?
  2. Fungsi apa sajakah yang terkandung dalam cerita rakyat Umbul Menten dan Umbul Pelem?
  3. Nilai kebudayaan apa sajakah yang terkandung dalam cerita rakyat Umbul Manten dan Umbul pelem?

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
  1. Mendiskripsikan cerita rakyat Umbul Manten dan Umbul Pelem.
  2. Menyajikan fungsi yang terkandung dalam cerita rakyat Umbul Manten dan Umbul Pelem.
  3. Memaparkan nilai budaya yang terkandung dalam cerita rakyat Umbul dan Umbul Pelem.
  4. Manfaat Penelitian
Bardasarkan penelitian di atas, manfaat yang dapat diambil sebagai berikut.

1. Bagi Penulis

Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah khazanah keilmuan terutama dalam bidang sastra lisan, dan dapat mempelajari kebudayaan yang belum terungkap sebelumnya.

2. Bagi Bidang Kesusastraan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian sastra liasan dan kesusastraan Indonesia.

3. Bagi Pendidikan

Penelitian dapat digunakan sebagai pengetahuan yang perlu dilestarikan, dan dapat menambah pengetahuan sastra lisan bagi guru dan murid, khususnya materi pengajaran bahasa dan sastra.

5. Sistimatika Penelitian

Sistematika penulisan penelitian ini adalah:

BAB I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan teori yang mencakup tinjuan pustaka dan landasan teori yang diperlukan dalam analisis objek penelitian.

BAB III Metode penelitian berisi jenis penelitian, objek penelitian, data dan sumber data, teknik penyediaan data, taknik analisis data, dan penyajian hasil analisis.

BAB IV Merupakan penyajian tentang lingkungan masayarakat. Dalam hal ini diuraikan mengenai kondisi geografis dan sistem sosial budaya.

BAB V Penutup berisi tentang simpulan dan saran.

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Tinjauan Pustaka

Untuk mengetahui keaslian keontetikan penelitian perlu tinjauan pustaka.

“Legenda Pangeran Samudra Gunung Kemukus Fungsi bagi masyarakat pemiliknya, sebuah Tinjauan Pragmatik.” Oleh Anik Budi Listyowati tahun 2000. Hasil yang berdasarkan analisis pragmatic adalah bahwa tanggapan masyarakat terhadap legenda ini ada yang bersifat pasif dan aktif. Tanggapan pasif adalah masyarakat membiarkan anggapan bahwa lokasi tersebut merupakan tempat mencari pasugihan. Adapun tanggapan aktif adalah mereka yang mengelak dan mambantah mengenai tanggapan bahwa tempat tersebut untuk menacari pasugihan.

Berdasarkan analisis fungsinya adalah legenda tersebut berpengaruh bagi kehidupan masyarakat, baik positif/ negatif. Pengaruh positifnya adalah mereka percaya bahwa makam tersebut sacral, tapi masyarakatnya berpegang teguh pada ajaran agama dan tidak melakukan syirik. Pengaruh nagatifnya, mereka beranggapan bahwa tempet tersebut identik dengan tempat pasugihan.

Penelitian Wildan dkk (1998) “Struktur Lisan Tamiang” menyimpulkan bahwa sastra lisan (prosa) Tamiang dapat dikelompokkan atas beberapa ragam dan jenis cerita rakyat, yakni sage, mite, humor, religius, fable, dan epik. Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa sastra lisan masyarakat Tamiang yang merupakan salah satu subetnik. Suku Aceh memiliki tradisi sastra lisan yang berkedudukan sebgai sarana komunikasi antar anggota masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui latar sosial masyarakat Tamiang. Dalam sastra lisan Tamiang terkandung nilai adat, nilai agama, nilai moral, nilai kepahlawanan, nilai sosial, dll.

Penelitian berikutnya, penelitian Dudung Adriyano (2005) dengan judul “Cerita Rakyat Kabupaten Sukuharjo (suatu kajian struktur dan nilai edukatif).” Penelitian tersebut berkesimpulan bahwa daerah sukoharjo terdapat banyak sastra lisan atau cerita rakyat. Beberapa cerita rakyat yang terkumpul antara lain (1) cerita rakyat “Ki Ageng Banyubiru”, (2) cerita rakyat “Ki Ageng Balok”, (3) cerita rakyat “Ki Ageng Sutowijoyo”, (4) cerita rakyat “Pasanggrahan Langen Harjo.” Penelitian ini juga melakukan analisis struktur dan nilai budaya terhadap lima cerita rakyat Sukoharjo. Analasis struktur cerita rakyat Kabupaten Sukoharjo terkandung nilai pendidikan yang meliputi pendidikan moral, pendidikan adapt (tradisi) pendidikan Agama (religi), sejarah sejarah (history) dan pendidikan kepahlawan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama mengkaji tentang folklor lisan dan perbedaannya adalah penelitian ini difokuskan pada bagaimanakah asal-usul cerita rakyat “Umbul Manten dan Umbul Pelem”

2. Landasan Teori

1. Hakikat Folkor

Secara etimologis kata folklor berasal dari bahasa Inggris folklore, kata dasarnya folk dan lore (Danandjaja, 1984:1). Folk menurut Alan Dundes adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. Ciri-ciri pengenal itu, antara lain, dapat berwujud warna kulit yang sama, bentuk rambut yang sama, mata yang sama, bahasa yang sama, bentuk rambut yang sama, dll.

Dananjaja menyimpulkan bahwa folk adalah sinonim dengan klektif yang juga memilik ciri-ciri pengenal fisik atau kebudayaan yang sama, serta mempunyai kesadaran kepribadian sebagai kesatuan masyarakat, dan yang dimaksud lor adalah tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaannya yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau pembantu pengingat.

Foklor menurut Dananjaja, tidak lain adalah sebagian kebudayaan suatu kolektof yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisoanal dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (Danandjaja, 1984:2).

2. Bentuk Folklor

Folklor jika diperhatikan dari segi bentuknya, ternyata ada dua, yaitu bentuk lisan dan sebagian lisan (Danandjaja, 1984: Bab III).

Bentuk folklor lisan antar lain:

  1. Bahasa rakyat, yakni bentuk folklore Indonesia yang termasuk dalam kelompok bahasa rakyat, adalah logat atau dialek bahasa-bahasa Nusantara.
  2. Ungkapan tradisonal yakni yang termasuk dalam bentu folklore semacam ini adalah peribahasa (peribahasa yang sesungguhnya, peribahasa tidak lengap kalimatnya, peribahasa perumpamaan) dan ungkapan (ungkapan-ungkapan yang mirip peribahasa).
  3. Pertanyaan tradisoanal yakni yang lebih dikenal sebagai teka-teki merupakan pertanyaan yang bersifat tradisonal dan mempunyai jawaban yang tradisional pula.
  4. Sajak dan puisi rakyat yakni follor lisan yang memiliki kekhususan, kalimatnya tidak berbentuk bebas, tapi terikat. Sajak dan puisi rakyat merupakan kesusastraan yang sudah tertentu betuknya, baik dari segi jumlah larik maupun persajakan yang mengekhiri setiap lariknya. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah parikan, rarakitan, wawangian, dll.
Cerita prosa rakyat, yakni jenis folklore yang paling benyak diteliti oleh para peniliti/ ahli folklore. Menurut Bascom (1965: 44 dalam Dananjaja, 1984:50), cerita prosa rakyat dapat dibagi tiga golongan besar, yaitu (1) mite (myth), (2) legenda (legend), dan (3) dongeng (folktale).

Nyanyian rakyat yang menurut Jan Harold Bruvand (1963:130), dalam (Dananjaja, 1984:141) adalah salah satu genre atau bentuk folklore yang terdiri atas kata-kata dan lagu, yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional serta banyak mempunyai varian.

Ada juga bentuk folklore yang sebagaian lisan terdiri atas dua macam, yaitu (1) kepercayaan rakyat, yang seringkali juga disebut takhyul adalah kepercayaan yang oleh orang berpindidikan barat dianggap sederhana bahkan pander, tidak berdasrkan logika, sehingga secara ilmiah tidak dapat dipertanggungjawakan kebenarannya (Danandjaja, 1984: 153); dan (2) permainan rakyat dianggap tergolong ke dalam folklore karena memperohnya melalui warisan lisan, terutama berlaku pada permainan rakyat kanak-kanak karena permainan ini disebarkan hampir murni melalui tradisi lisan dan banyak di antaranya disebarluaskan tanpa bantuan orang dewasa, seperti orang tua mereka atau guru sekolah mereka (Danandjaja, 1984: 171).

3. Ciri Pengenal Foklor

Folklor memiliki sembilan ciri pengenal utama. Ciri pengenal folklore ini dapat dijadikan pembeda folklor dari kebudayaan lainnya (Danandjaja, 1984: 3-4). Ciri pertama samapai kelima berasal dari Jan Harold Brunvand (1968:4); ciri 6 dan 7 dari Carvalho-Neto (1965: 70); dan ciri ke-8 dan ke-9 dari Danandjaja (1984: 5).

Kesimbilan ciri pengenal itu sebagai berikut.

  1. Penyebaran dan pewarisnya biasanya dilakukan secara lisan yakni saat itu penyebaran folklor bisa terjadi dengan bantuan mesin cetak dan elektronik;
  2. Bersifat tradisional, disebarkan dalam bentuk relative tetap (standar);
  3. Folklore eksi dalam versi-versi bahkan dalam varian-varian yang berbeda lantaran tersebar secara lisan dari mulut ke mulut;
  4. Bersifat anonym, nama pencipatanya sudah tidak diketahui orang lagi;
  5. Folklore biasanya memiliki bentuk berumus atau berpola memiliki formula tertentu dan mamanfaatkan bentuk bahasa klise;
  6. Folklore mempunyai fungsi dalam kehidupan bersama suatu kolektif (alat pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan yang terpendan);
  7. Folklore bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum (ciri ini berlaku baik bagi folklore lisan maupun folklore sebagaian lisan);
  8. Menjadi milik bersama dari kolektif tertentu, hal ini disebabkan oleh pencipta pertama sudah tidak diketahui lagi;
  9. Folklore pada umumnya bersifat polos dan lugu sehingga seringkali kelihatannya kasar, terlalu spontan; hal demikian itu dapat dimengerti apabila mengingat bahwa banyak folkor merupakan proyeksi emosi menusia-manusia yang paling jujur manifestasinya.
Sejalan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka pembicaraan secara teoritis tenatang folkor berkisar sekitar cerita (prosa) rakyat meliputi mite, legenda, dan dongeng.

1. Mite

Menurut Bascom (1985b: 3-20 dalam Danandjaja, 1984: 50), mite adalah cerita prosa rakyat, yang dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mite ditokohi oleh dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwa terjadi di dunia lain atau di dunia yang bukan seperti kita kenal sekarang, dan terjadi pada masa lampau. Adapun legenda adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap pernah benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Berbeda dengan mite, legenda ditokohi manusia walaupun ada kalanya mempunyai sifat-sifat luar biasa, dan sering juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Akan tetapi, terjadinya mite adalah di dunia seperti yang kita kenal kini karena waktu terjadinya belum terlalu lampau. Sebaliknya, dongeng adalah prosa rakyat yang dianggap tidak terikat oleh waktu ataupun tempat.

Mite pada umumnya mengisahkan terjadinya alam semesta, dunia, manusia pertama, terjadinya maut, bentuk khas binatang, bentuk tipgrafi, gejala alam, dan sebgainya. Mite juga mengisahkan pertualangan para dewa, kisah percintaan mereka, hubungan kekerabatan mereka, kisah perang mereka, dan sebagainya (Bascom, 1965b: 4-5 dalam Danandjaja, 1984: 51)

2. Legenda

Seperti halnya dengan mite, legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadi. Berbeda dengan mite, legenda bersifat sekuler (keduniawian), terjadinya pada masa yang belum begitu lampau, dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal (Danandjaja, 1984:66).

Legenda sendiri dapat digolongkan ke dalam empat kelompok,, seperti dikemukakan Jan Harold Brunvand (dalam Danandjaja, 1984: 67), yaitu (1) legenda keagamaan (religious legends), (2) legenda alam gaib (supernatural legends), (3) legenda perseorangan (personal legends) dan (4) legenda setempat (local legends).

a. Legenda keagamaan

Yang termasuk dalam golongan ini, antar lain, adalah legenda orang-orang suci (saint) Nasrani. Legenda demikian itu, jika telah diakui dan disahkan oleh Gereja Katolik Roma, akan menjadi bagian kesusastraan agama yang disebut hagiography, yang berarti tulisan, karangan, atau buku mengenai penghidupan orang-orang saleh. Di Jawa, legenda orang saleh adalah mengenai para wali agama islam, yakni para penyebar agama (proselytizer) Islam pada awal perkembangan agama Islam di Jawa. Para wali yang penting di Jawa adalah yang tergolong sebagai wali sanga, atau sembilan orang wali.

b. Legenda alam gaib

Legenda semacam ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini terang adalah untuk meneguhkan kebenaran “takhyul” atau keprcayaan rakyat. Berhubung legenda alam gaib ini merupakan pengelaman pribadi seseorang, oleh ahli folklor Sewedia terkenal C.V. von Sydow diberi nama khusus, yaitu memorat (Bruvand, 1968:89 dalam Danandjaja, 1984: 71). Walaupun legenda itu merupakan pribadi seseorang “pengalaman” itu mengandung banyak motif cerita tradisional yang khas ada pada kolektifnya. Legenda gaib semacam ini banyak berkembang di daerah Nusantara, misalnya sundel blong di Jawa Tengah, atau juga gendrung; cerita onom di Kabupaten/Daerah Tingkat II Ciamis (tepatnya di daerah Lakbak).

c. Legenda perseoarangan

Legenda jenis ini adalah cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap oleh pemilik cerita benar-benar pernah terjadi (Danandjaja, 1984:73-75). Menurutnya, di Indonesia legenda semacam ini banyak sekali. Di Jawa Timur yang peling terkenal adalah legenda tokoh Panji dan di Bali legenda tokoh popular bernama Jayaprana.

d. Legenda setempat

Yang termsuk dalam golongan ini adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk topogrofi, yakni bentuk permukaan suatu daerah, yang berbukit-bukit, berjurang, dan sebagainya (Danandjaja, 1984: 75-83). Legenda yang berhubungan dengan nama suatu tempat, misalnya, legenda kuningan, legenda Anak-Anak Dalem Solo yang Mengembara Mencari Sumber Bau Harum, Asal Mula Nama Banyuwangi atau Asal Mula Nama Kota Banyuwangi, dan Asal Mula Nama Desa Jember.

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menerapkan metode kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 1989: 3) mendefinisikan, “metode penelitian” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah asal usul Umbul Pelem dan Umbul Manten desa Sidowayah, Janti, Kecamatan Polanharjo, Klaten.

3. Data dan Sumber Data

1. Data

Data adalah sebuah informasi atau bahan yang disediakan ala yang harus dicari dan dikumpulkan oleh pengkaji untuk memberikan jawaban terhadap masalah yang dikaji (Subroto dalam Imron, 2003:112). Adapun data dalam penelitian ini adalah data yang berwujud informasi tentang cerita rakyat Umbul Pelem dan Umbul Manten di Desa Sidowayah, Janti, Kecamatan Polanharjo, Klaten.

2. Sumber Data

Sumber data merupakan bagian yang sangat penring bagi peneliti, karena ketepatan memilih dan menentukan jenis, sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh (Sutopo, 2002: 49).

Adapun dalam penelitian ini sumber data yang digunakan dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, dokumen atau arsip-arsip benda lain. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer, sedangkan data sekunder belum diketemukan.

Data primer adalah data yang langsung dukumpulkan dari sumber pertama. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini penduduk asli sekitar Umbul Pelem dan Umbul Manten.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentesi, penjelasannya sebagai berikut.

1. Teknik Observasi

Menurut Sutopo (2002: 64), observasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman gambar tertentu.

2. Teknik Wawancara

Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah bercakap-cakap secara tatap muka (Aminuddin, 1990: 103).

Bentuk wawancara ada beberapa macam, namun untuk penelitian folklore umumnya ada dua macam, yaitu wawancara terarah dan wawancara tidak terarah. Wawancara tidak terarah adalah wawancara yang bersifat bebas, santai, dan memberi informasi kesempatan sebesar-besarnya untuk memberikan keterangan yang ditanyakan (Danandjaja: 1991: 195).

3. Teknik Dokumentasi

Penelitian akan lebih mudah dan bertahan lama jika diadakan perekaman, baik itu dalam bentuk foto, buku, maupun perekam suara (Badudu dalam Puspitasi, 2007). Semua itu adalah dokumen, sedangkan dokumentasi adalah kegiatan yang menyangkut dokumen. Dokumentasi yang dikumpulkan harus utuh dan mutakhir. Adapun dokumentasi dalam penelitian ini adalah wujud dokumentasi tulisan wawancara dengan warga dan foto-foto.

5. Teknik Analisis Data

Milles dan Huberman (dalam Sutopo, 2002:74) menyatakan bahwa terdapat dua model pokok dalam melaksanakan analisis di dalam penelitian kualitatif, yaitu (1) model analisis jalinan atau mengalir dan (2) model analisis interaktif.

Dari dua model dalam melaksanakan analisis di dalam penelitian kulalitatif tersebut peneliti menggunakan model kedua, yaitu mdel analisis interaktif. Dalam model analisis interaktif terdiri dari empat kemampuan analisis yaiutu, reduksi data, sajian data, pengumpulan data, dan penarikan kesimpulan, aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus.

Langkah-langkah dalam penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut.

1. Pengumpulan data, yaitu pengumpulan data di lokasi studi dengan melakukan observasi, wawancara mendalam, dan mencatat dokumen menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikut (Sutopo, 1996:89).

2. Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi pemfokusan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang ada dalam lapangan langsung dan diteruskan pada pengumpulan data (Sutopo, 1996:87).

3. Sajian data yaitu, suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dilakukan.

4. Penarikan kesimpulan, sejak awal pengumpulan data peneliti harus mengamati dan tanggap terhadap hal-hal yang ditemui dilapangan (dengan meyusun pola-pola asahan dan sebab akibat (Sutopo, 1996: 87).

Dalam penelitian ini, yang pertama kali dilakukan adalah mengumpulkan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumen. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilkukan dengan pengamatan langsung mengenai tempat dan lokasi cerita rakyat Umbul Pelem dan Umbul Manten dan dilanjutkan dengan penarikan informasi secara mendalam dan langsung dari masyarakat yang menjadi narasumber dalam penelitian ini. Pengumpulan data dari hasil wawancara dalam wujud dokumentasi, adapun dokumentasi dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi Umbul Pelem dan Umbul Manten serta berupa foto-foto.

Kedua, dalam penelitian ini reduksi data dilakukan dengan meyempurnakan data kasar untuk diolah kembalil sehingga mempunyai arti berdasarkan topik peelitian yang diterapkan pada sekelompok kata yang telah dicari hubungannya. Ketiga dalam sajian data ini telah dikumpulkan dan diuraikan dalam bentuk laporan penelitian. Keempat, setelah data-data terkumpul, kemudian diambil kesimpulan dari cerita rakyat asal usul Umbul Pelem dan Umbul Manten di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Klaten.

Bab IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Wilayah

Lokasi umbul Pelem dan Umbul Manten terlatak di wilayah tulung, janti, polanharjo. Umbul Pelem dan Umbul Manten masih masuk daerah wisata Janti yang terkenal dengan daerah pemancingan. Hampir disetiap rumah memiliki tempat pemancingan sekaligus rekeasri atau wisata kuliner keluarga. Umbul Pelem dan Umbul Pelem Sendiri terletak di tepi jalan perbatasan yang menghubungkan dua kabupaten, yaitu kabupaen Klaten dan kabupaten Boyolali. Dengan akses jalan yang lancar dan mudah dijangkau, lokasi Umbul Pelem dan Umbul Manten sangat mudah ditemukan.

Lokasi Umbul Pelem dan Umbul Manten apabila dari jalan Solo-Jogja, setelah pasar Tegalgondo sebelah kanan jalan, bila dari timur (Solo) ada papan petunjuk arah ke objek wisata pemancingan Janti. Dengan mengikuti jalan yang lurus dan ketika sampai di pertigaan di mana ada petunjuk obyek wisata Janti belok ke kiri, ambil jalan yang lurus.

Penduduk sekitar rata-rata adalah pedagang, karena terletak di jalan yang menghubungkan ke objek wisata janti dan pemandiang umum cokro. Di daerah tersebut juga didirikan pengolahan air mineral yang diambil langsung dari mata air cokro, sehingga banyak pula warga yang menjadi pegawai di pabrik yang bergerak dalam pengolahan air mineral tersebut. Batas utara adalah kabupaten Boyolali, sebelah selatan adalah daerah wisata Janti, sebelah timur adalah daerah Tegalgondo dan sebelah timur adalah desa tulung.

2. Hasil Penelitian

1. Cerita Rakyat Umbul Pelem dan Umbul Manten


Umbul Pelem

Disebut Umbul Pelem konon dahulu lokasi tersebut tumbuh sebuah pohon pelem (mangga) yang besar di sekitar umbul. Namun, setalah sekian lama pohon pelem tersebut kini sudah tidak ada, yang ada hanya sebuah pohon beringin yang sangat besar, sehingga membuat lokasi sekitar umbul menjadi teduh.

Umbul pelem dipercaya orang yang mempunyai kedududukan jika melakukan kungkum (berendam) supaya mudah untuk naik pangkat, hal ini terbukti banyak ditemukannya sajen (syarat) yang berupa kembang setaman (bunga yang berwarna-warni yang biasa digunakan untuk ritual dalam masyarakat jawa), terutama pada hari-hari tertentu, terutama pada hari jumat kliwon.

Umbul Menten

Ada cerita rakyat yang beredar di masyarakat mengenai asal muasal umbul ini. Konon dahulu ada sepasang pengantin baru. Pengantin ini diberi wejangan oleh kedua orang tuanya, “kalo pengantin baru itu, dilarang keluar rumah bersama-sama menjelang senja (maghrib) sebelum 40 hari”.

Pasangan pengantin tersebut bertanya “mengapa mereka dilarang keluar rumah menjelang senja sebelum 40 hari”. Dijawab oleh orang tua tersebut, “kalian ndak perlu membantah. turuti saja dan kalian akan selamat”, dengan nada sedikit marah karena nasehatnya dibantah.

Pengantin tersebut suatu hari sebelum 40 hari keluar rumah bersama-sama. Saat itu menjelang senja. Sang suami berjalan mendahului istrinya. Setelah berjalan lama, sang suami menengok ke belakang dan menemukan istrinya menjauh kemudian lenyap. Begitu juga dengan sang istri, ketika dia mengejar sang suami ternyata suaminya semakin jauh dan akhirnya lenyap. Letak kedua umbul inilah disinyalir sebagai lokasi di mana kedua suami istri itu lenyap.

Ada juga masyarakat yang percaya jika pasangan suami istri yang lama tidak mempunyai keturunun dan ingin mendapatkan keturunan harus berendam semalaman di umbul Manten. Air di umbul Manten juga sering digunakan untuk siraman pada pernikahan adat jawa, orang yang sering mengambil air di Umbul Manten ini terutama orang dari kawasan solo dan jogja sedangkan oaring sekitar hanya memanfaatkan air tersebut untuk mandi dan pengairan di sawah-sawah.

2. Struktur Cerita Rakyat Umbul Pelem dan Umbul Manten

Sebuah cerita rakyat dapat diceritakan dan diuraikan menurut urutan waktu dan menurut urutan unsure-unsur yang ada didalamnya sesuai dengan aslinya. Struktur cerita rakyat menyangkut penguraian unsure-unsur yang ada dalam cerita rakyat, seperti unsur intrinsik (Damono, 1984: 37).

3. Fungsi Masyarakat Pemiliknya

Fungsi folklore terutama lisan menurut Boscom dalam Danandjaja (1991: 19), mengemukakan ada empat fungsi folklore (1) sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat penceminan angan-angan suatu kolektif, (2) sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, (4) sebagai alat pendidik anak, (4) sebagai alat pemaksa dan agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya.

Cerita rakyat atau juga diebut mitos yang hidup dalam suatu masyarakat memberikan manfaat atau fungsi bagi masyarakat tersebut. Fungsi cerita rakyat bagi masyarakat ada tiga macam, yaitu meyadarkan manusia bahwa ada kekuatan ghaib, memberikan jaminan masa kini, dan memberikan pengetahuan pada dunia.

Fungsi pertama, yaitu menyadarkan manusia bahwa ada kekuatan ghaib. Cerita rakyat tidak memberikan bahan informasi tentang kekuatan-kekuatan itu, namun membantu manusia agar dapat menghayati daya-daya itu sebagai kekuatan yang mempengaruhi dan mengatasi alam dan kehidupan sekitarnya.

Dalam cerita rakyat Umbul Pelem mengadung makna bahwa kekuatan ghaib yang dimaksud adalah ALLAH SWT, yang memberikan pengaruh sugesti kekuatan agar manusia mau berusaha, dengan melakukan ikhtiar atau lelekon dalam mencari kedudukan harus berjuang, sabar, dan selalu taat beribadah dan beriktiar, tahan uji dan tahan banting terhadap semua permasalahan.

Sedang Umbul Manten, fungsi ini menganggap bahwa apapun usaha manusia di dunia ini dalam kehidupannya, ALLAH-lah yang menentukan segalanya.

Fungsi kedua, memberikan jaminan masa kini, misalnya diceritakan deongeng sebagaimana pada zaman pdahulu, para dewa juga mualuai menggarap sawahnya dan memperoleh hasil yang melimpah. Dalam cerita umbul Pelem dapat diambil hikmah bahwa masyarakat mempercayai dengan melakukan usaha atau ikhtiar hasil yang akan dicapai dapat maksimal.

Fungsi yang terakhir, memberikan pengetahuan pada dunia, artinya fungsi ini adalah memberikan ilmu pengetahuan dan fisafat dalam alam pikiran mereka, misalnya cerita-cerita terjadinya langit dan bumi.

Bagi masyarakat yang mempercayai mitos, mitos berarti sesuatu yang benar dan menjadi milik mereka yang berharga, karena merupakan sesuatu yang suci, bermakna dan menjadi contoh bagi kehidupan manusia. Itulah sebebnya mitos dianggap petuah bagi masyarakat.

Dalam cerita rakyat umbul pelem, dapat diambil petuahnya bahwa suatu derajat yang tinggi haruslah diberengi dengan usaha yang tekun dan rajin pula. Sedang dalam cerita umbul Manten dapat diambil petuahnya bahwa pertama jangan membantah nasehat orang tua. Kedua, sepasang suami istri hendaknya selama masa-masa awal menikah (40 hari pertama) harus menata rumah tangganya dengan baik terlebih dulu. Dilarang keluar rumah bersama-sama dimaksudkan agar ada salah satu di antara mereka yang tetap berada di rumah untuk menjaga rumah tersebut. Ketiga, sepasang suami istri hendaknya selalu berjalan beriringan, baik dalam suka maupun duka.

4. Nilai Budaya dalam Cerita Rakyat

Sistem nilai budaya merupakan tingkat yang peling tinggi dan paling abstrak dari adapt istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai-nilai budaya itu merupakan konsep-konsep mengenai apa yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungi sebagai sesuatu pedoman yang memberikan arah dan orientai kepada kehidupan para warga masyarakat (Koentjaraningrat, 1990: 190).

Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam cerita umbul pelem dan umbul manten. Nilai keagamaan, dalam cerita rakyat umbul pelem dan umbul manten dapat dipetik hikmah bahwa Tuhan YME yang menentukan segala sesuatu bagi umatnya. Supaya selalu taat beribadah, menjalankan segala perintahNYA dan menjahui segala laranganNYA.

Nilai sosial dari cerita rakyat umbul pelem dan umbul menten adalah, agar kita selalu berusaha dengan baik dalam menjalni kehidupan ini dan selalu berbakti kepada kedua orang tua, selalu menghormati orang tua, mentaati nasihatnya, jangan suka membantah kepada orang tua, menjaga kehormatan keluarga, dan saling menyayangi antar suami dan istri baik suka maupun duka.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Pertama penelitian cerita rakyat asal-usul umbul pelem dan umbul manten ini dilakukan di desa Sidowayah, Janti, kecamatan Polanharjo, kabupaten Klaten. Dalam cerita rakyat umbul pelem dan umbul pelem mengandung sebuah filsafat supaya kita selalu berusaha berikhtiar dalam melakukan suatu pekerjaan dengan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Kedua, jangan pernah membantah nasehat orang tua, bagi sepasang suami istri hendaknya selama masa-masa awal menikah (40 hari pertama) harus menata rumah tangganya dengan baik terlebih dulu. Dilarang keluar rumah bersama-sama dimaksudkan agar ada salah satu di antara mereka yang tetap berada di rumah untuk menjaga rumah tersebut. Ketiga, sepasang suami istri hendaknya selalu berjalan beriringan, baik dalam suka maupun duka.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu, terutama dalam bidang sastra dan bahasa, khususnya ilmu pengetahuan bahasa Indonesia. Hal ini mennandakan bahwa masih banyak cerita rakyat yang ada di daerah-daerah yang belum tergali dengan maksimal. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pada peneliti folklore pemula dapat menambah wawasan tentang cerita rakyat yang ada didaerah-daerah.

Cerita rakyat umbul pelem dan umbul pelem memberikan manfaat atau fungsi bagi masyarakat sekitarnya.

Fungsi pertama, yaitu menyadarkan manusia bahwa ada kekuatan ghaib. Cerita rakyat tidak memberikan bahan informasi tentang kekuatan-kekuatan itu, namun membantu manusia agar dapat menghayati daya-daya itu sebagai kekuatan yang mempengaruhi dan mengatasi alam dan kehidupan sekitarnya.

Dalam cerita rakyat Umbul Pelem mengadung makna bahwa kekuatan ghaib yang dimaksud adalah ALLAH SWT, yang memberikan pengaruh sugesti kekuatan agar manusia mau berusaha, dengan melakukan ikhtiar atau lelekon dalam mencari kedudukan harus berjuang, sabar, dan selalu taat beribadah dan beriktiar, tahan uji dan tahan banting terhadap semua permasalahan.

Sedang Umbul Manten, fungsi ini menganggap bahwa apapun usaha manusia di dunia ini dalam kehidupannya, ALLAH-lah yang menentukan segalanya.

Fungsi kedua, memberikan jaminan masa kini, misalnya diceritakan deongeng sebagaimana pada zaman pdahulu, para dewa juga mualuai menggarap sawahnya dan memperoleh hasil yang melimpah. Dalam cerita umbul Pelem dapat diambil hikmah bahwa masyarakat mempercayai dengan melakukan usaha atau ikhtiar hasil yang akan dicapai dapat maksimal.

Fungsi yang terakhir, memberikan pengetahuan pada dunia, artinya fungsi ini adalah memberikan ilmu pengetahuan dan fisafat dalam alam pikiran mereka, misalnya cerita-cerita terjadinya langit dan bumi.

SINOPSIS CERITA RAKYAT UMBUL PELEM DAN UMBUL MANTEN

Umbul Pelem

Disebut Umbul Pelem konon dahulu lokasi tersebut tumbuh sebuah pohon pelem (mangga) yang besar di sekitar umbul. Namun, setalah sekian lama pohon pelem tersebut kini sudah tidak ada, yang ada hanya sebuah pohon beringin yang sangat besar, sehingga membuat lokasi sekitar umbul menjadi teduh.

Umbul pelem dipercaya orang yang mempunyai kedududukan jika melakukan kungkum (berendam) supaya mudah untuk naik pangkat, hal ini terbukti banyak ditemukannya sajen (syarat) yang berupa kembang setaman (bunga yang berwarna-warni yang biasa digunakan untuk ritual dalam masyarakat jawa), terutama pada hari-hari tertentu, terutama pada hari jumat kliwon.

Umbul Menten

Ada cerita rakyat yang beredar di masyarakat mengenai asal muasal umbul ini. Konon dahulu ada sepasang pengantin baru. Pengantin ini diberi wejangan oleh kedua orang tuanya, “kalo pengantin baru itu, dilarang keluar rumah bersama-sama menjelang senja (maghrib) sebelum 40 hari”.

Pasangan pengantin tersebut bertanya “mengapa mereka dilarang keluar rumah menjelang senja sebelum 40 hari”. Dijawab oleh orang tua tersebut, “kalian ndak perlu membantah. turuti saja dan kalian akan selamat”, dengan nada sedikit marah karena nasehatnya dibantah.

Pengantin tersebut suatu hari sebelum 40 hari keluar rumah bersama-sama. Saat itu menjelang senja. Sang suami berjalan mendahului istrinya. Setelah berjalan lama, sang suami menengok ke belakang dan menemukan istrinya menjauh kemudian lenyap. Begitu juga dengan sang istri, ketika dia mengejar sang suami ternyata suaminya semakin jauh dan akhirnya lenyap. Letak kedua umbul inilah disinyalir sebagai lokasi di mana kedua suami istri itu lenyap.

Ada juga masyarakat yang percaya jika pasangan suami istri yang lama tidak mempunyai keturunun dan ingin mendapatkan keturunan harus berendam semalaman di umbul Manten. Air di umbul Manten juga sering digunakan untuk siraman pada pernikahan adat jawa, orang yang sering mengambil air di Umbul Manten ini terutama orang dari kawasan solo dan jogja sedangkan oaring sekitar hanya memanfaatkan air tersebut untuk mandi dan pengairan di sawah-sawah.

Daftar Pustaka

Adriyono, Dudung 2005. Cerita Rakyat Kabupaten Sukoharjo dalam Program Pasca Sarjana, Surakarta: Program Pasca Sarjana Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Aminuddin, 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: Asah Asih Asuh.

Damono, Sapardi Djoko. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Gramedia.

Danandjaja. 1991. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dll. Jakarta: Grafiti.

Imron, Ali. 2003. “Metode Pengkajian Sastra: Teori dan Aplikasi”. Makalah pada Diklat Pengkajian Sastra dan Pengajaran: Perspektif KBK. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.

______________. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Bhineka Cipta.

Listyowati, Anik Budi. 2000. “Legenda Pangeran Samudra Gunung Kemukus Fungsi Bagi Masyarakat Pemiliknya: Sebuah Kajian Pragmatik”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Moleong, Lexy. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya.

Sutopo. H.B. 1996. Penelitian Kualitatif. Surakarta. Sebelas Maret University Press.

___________. 2002. Penelitian Kualitatif. __________. Sebelas Maret University Press.

Suryani, Nine Dwi. 2005. “Cerita Rakyat Berkenaan dengan Asal-Usul Situ Begendit di Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Wildan, dkk. 1980. Stuktur Sastra Lisan Tamiang. Jakarta: Pusat Bahasa.



Pewawancara : Arief yuri
yang diwawancarai : warga (mbah Reso)
waktu wawancara : 9.30-10.45
lokasi : diantara umbul pelem dan umbul manten
pewawancara : Sejarah umbul pelem dan Umbul manten itu bagaimana ya Mbah?

Warga (mbah reso) : konon dahulu lokasi tersebut tumbuh sebuah pohon pelem (mangga) yang besar di sekitar umbul. Namun, setalah sekian lama pohon pelem tersebut kini sudah tidak ada, yang ada hanya sebuah pohon beringin yang sangat besar, sehingga membuat lokasi sekitar umbul menjadi teduh.
Umbul pelem dipercaya orang yang mempunyai kedududukan jika melakukan kungkum (berendam) supaya mudah untuk naik pangkat, hal ini terbukti banyak ditemukannya sajen (syarat) yang berupa kembang setaman (bunga yang berwarna-warni yang biasa digunakan untuk ritual dalam masyarakat jawa), terutama pada hari-hari tertentu, terutama pada hari jumat kliwon.
Pewawancara : kalau umbul menten bagaimana Mbah?
Mbah reso : Ada cerita rakyat yang beredar di masyarakat mengenai asal muasal umbul ini. Konon dahulu ada sepasang pengantin baru. Pengantin ini diberi wejangan oleh kedua orang tuanya, “kalo pengantin baru itu, dilarang keluar rumah bersama-sama menjelang senja (maghrib) sebelum 40 hari”.
Pasangan pengantin tersebut bertanya “mengapa mereka dilarang keluar rumah menjelang senja sebelum 40 hari”. Dijawab oleh orang tua tersebut, “kalian ndak perlu membantah. turuti saja dan kalian akan selamat”, dengan nada sedikit marah karena nasehatnya dibantah.
Pengantin tersebut suatu hari sebelum 40 hari keluar rumah bersama-sama. Saat itu menjelang senja. Sang suami berjalan mendahului istrinya. Setelah berjalan lama, sang suami menengok ke belakang dan menemukan istrinya menjauh kemudian lenyap. Begitu juga dengan sang istri, ketika dia mengejar sang suami ternyata suaminya semakin jauh dan akhirnya lenyap. Letak kedua umbul inilah disinyalir sebagai lokasi di mana kedua suami istri itu lenyap.
Ada juga masyarakat yang percaya jika pasangan suami istri yang lama tidak mempunyai keturunun dan ingin mendapatkan keturunan harus berendam semalaman di umbul Manten. Air di umbul Manten juga sering digunakan untuk siraman pada pernikahan adat jawa, orang yang sering mengambil air di Umbul Manten ini terutama orang dari kawasan solo dan jogja sedangkan oaring sekitar hanya memanfaatkan air tersebut untuk mandi dan pengairan di sawah-sawah. Itu saja mas yang saya tahu.
Pewawancara : oh, terimakasih mbah....